Kamis, 06 September 2018

Kamis, September 06, 2018

Trend harga tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah yang cenderung naik belakangan ini, berdampak pada merosotnya keuntung produsen tempe di wilayah Cirebon.

Hal ini seperti yang dikeluhkan oleh Sandy, salah seorang produsen tempe yang beralamat di Kedawung, Kabupaten Cirebon.

"Keuntungan jelas menurun, kira-kira sampai 40%. Ini karena harga bahan baku kedelainya naik," kata Sandy, Rabu (5/9).

Sandy mengatakan, harga bahan baku tempe yang menggunakan kacang kedelai impor dari Amerika. Ikut terpengaruh oleh kenaikan harga dollar.

Biasanya, lanjut Sandy. Harga kacang kedelai Rp 7ribu per kilogram, tapi sekarang ini harganya naik menjadi Rp 8ribu perkilogramnya. Padahal dalam seminggu dirinya membutuhkan sampai sekitar 1 ton kacang kedelai.

"Padahal kita tidak bisa menaikan harga, apa lagi mengurangi ukuran. Karena takut pelanggan lari," tuturnya.

Saat ditanya tentang kedelai lokal untuk menggantikan kedelai impor sebagai bahan baku tempe. Sandy mengatakan bahwa kedelai impor lebih baik.

"Kedelai lokal jelek, ukurannya lebih kecil, dan beda rasa. Terasa agak pahit," pungkasnya.(CB-003)