Jumat, 07 September 2018

Jumat, September 07, 2018


Meski ongkos keberangkatan Umroh banyak dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, namun tak menyurutkan niat Jamaah Umroh Salam Tour untuk berangkat ke Tanah Suci.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pimpinan Salam Tour, Dede Muharam saat ditemui di kantornya pada Kamis (6/9) sore kemarin.

"Dari laporan tim marketing, beberapa jamaah tidak berpengaruh niatnya untuk tetap berangkat umroh," katanya.

Dede sendiri merasa tidak terlalu terganggu dengan kenaikan harga dollar, meski mengakui bahwa bila dilihat dari tahun ke tahun. Jamaah Umroh mengalami penurunan.

Disebutkan Dede, penurunan jamaah Umroh ini jumlahnya mencapai sekitar 30 persen. Selain karena dolarnya naik, pendapatan masyarakat juga pada umumnya tidak meningkat.

"Daya beli masyarakat masih Lemah, dan sektor bisnis juga belum begitu menggeliat," tuturnya.

Cara yang dilakukan travel Umroh yang pernah meraih penghargaan Top Ten secara nasional dari Saudi Airlines, di tahun 2016 dan 2014 silam. Adalah dengan membangun silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat maupun alumni Salam Tour.

Selain upaya sosialisasi, Dede juga mengatakan bahwa Salam Tour selalu meningkatkan pelayanan kepada jamaah.

"Hanya Salam Tour yang memiliki One Stop Service umroh. Mulai dari proses mendaftar, manasik, dan pemberangkatan semua dilakukan di satu tempat," katanya lagi.

Upaya lain yang sedang di kembangkan oleh Salam Tour untuk meningkatkan pelayanan adalah dengan akan dibukanya toko oleh-oleh khas Tanah Suci di Komplek Kawasan Andalus City, yang merupakan tempat Salam Tour berkantor.(CB-003)