Jumat, 03 Agustus 2018

Jumat, Agustus 03, 2018

Usai seleksi di empat kota, rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 akan berlanjut ke Kota Cirebon, Jawa Barat.

Di Kota Udang, program pencarian bibit pebulutangkis berkualitas istimewa yang digelar PB Djarum ini akan dihelat selama tiga hari di GOR Bima, pada 4-6 Agustus 2018. Bersamaan dengan Audisi Umum di Solo Raya.

Para legenda bulutangkis dan pelatih PB Djarum yang tergabung dalam Tim Pencari Bakat akan terjun langsung memantau para peserta yang berkompetisi di Audisi Umum.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menuturkan Cirebon kembali dipilih karena kota di pesisir Jawa Barat ini sejak lama dikenal banyak melahirkan pebulutangkis dengan prestasi kelas dunia.

“Cirebon memiliki tradisi panjang dalam melahirkan pebulutangkis yang kemudian mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Untuk itu, kami kembali menggelar Audisi Umum di kota ini dengan harapan bisa kembali menemukan bibitbibil pebulutangkis bertalenta yang kelak akan mencetak prestasi membanggakan bagi Indonesia seperti para pendahulunya, ” ujar Yoppy Rosimin, Jumat (3/8).

Sejumlah atlet bulutangkis juara dunia asal Cirebon dihuni oleh nama-nama besar seperti Candra Wijaya yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 serta Tjun-Tjun, legenda bulutangkis Indonesia yang meraih enam kali Juara All England di era 1970-an.

Demi mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik yang nantinya menjadi penerus namanama baar tersebut, PB Djarum menerjunkan Tim Pencari Bakat yang dipimpin legenda bulutangkis Indonesia Christian Hadinata bersama sejumlah legenda dan pelatih PB Djarum seperti Antonius B Ariantho, Denny Kantono, Simbarsono, Ertanto Kumiawan, Ronald Sanduan Sipasulm, Lukman Hakim, serta Engga Setiawan.

Christian Hadinata mengungkapkan, Audisi Umum kali ini berbeda dengan Audisi Umum tahun lalu yang hanya melibatkan dua kategori usia.

“Tahun lalu, kami memakai dua kategori yaitu U11 dan U13 saja. Sementara pada Audisi Umum 2018 ini, kami memakai format tiga kategori usia yaitu U11, U13, dan U15 dengan harapan supaya semakin banyak bibit-bibit bertalenta yang bisa kami saring dan kelak kami asah di PB Djarum, ” ujar Christian Hadinata.

Dengan mengusung format tiga kategori usia tersebut, animo peserta meningkat tajam. Pada tahun 2016, jumlah atlet muda yang mengikuti Audisi Umum sebanyak 483 orang. Lalu, di tahun 2017, angka ini meningkat menjadi 529 atlet cilik. Sedangkan pada tahun ini, hingga Jumat, 3 Agustus 2018 (data hingga pukul 14.00 WIB) tercatat sebanyak 605 peserta siap unjuk kemampuan dihadapan Tim Pencari Bakat. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah mengingat pendaftaran masih akan dibuka hingga malam hari.

Nantinya, ratusan peserta akan menjalani proses screening oleh Tim Penaari Bakat pada Sabtu, 4 Agustus 2018. Hasil screening ini akan menentukan siapa yang layak melaju ke fase turnamen yang digelar selama dua hari yaitu pada Minggu, 5 Agustus 2018 hingga Senin, 6 Agustus 2018.


Peserta yang lolos fase turnamen akan mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke babak Final Audisi yang digelar di Kudus, Jawa Tengah pada 7-9 September 2018. Super Tiket tidak hanya diberikan bagi mereka yang lolos turnamen saja, tapi juga bagi peserta yang tidak lolos turnamen namun dianggap Tim Pencari bakat memiliki bakat yang mumpuni.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.gbdiarumorg atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehan' sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.(CB-003)