Jumat, 23 Oktober 2020

Jumat, Oktober 23, 2020

 

Habib Lutfi Bin Yaya saat Memberikan Tausiyah di Ponpes Manba`ul Huda Cisambeng/Riyadi

Pondok Pesantren (Ponpes) Manba’ul Huda Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat menggelar kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Peringatan Hari Santri Nasional pada Selasa (20/10/2020).

Acara tersebut diisi dengan tausiyah dari Habib Lutfi Bin Yahya dan Kiyai Maman Imanul Haq yang mengambil tema “Membumikan Sholawat Nabi dan Memperkokoh NKRI”.

Pengasuh Ponpes Manba`ul Huda, Kiyai Muhammad Umar mengatakan penyelenggaraan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari mewajibkan santri memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan tempat duduk santri dan tamu undangan dengan tetap berjarak.

“Meski kami menerapkan pendaftaran peserta untuk membatasi tamu akan tetapi kami tidak bisa menghalangi para pecinta Abah (Habib Lutfi) yang ingin datang,” katanya saat memberikan sambutan.

Kiyai Umar menuturkan peringatan Hari Santri Nasional merupakan komitmen santri untuk terus mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman guna meneruskan apa yang telah dilakukan para kiyai dan santri di masa perang kemerdekaan Indonesia.

“Eksistensi santri harus terus dijaga agar bisa terus berkontribusi untuk Bangsa dan Negara,” tuturnya.

Atas terselenggaranya kegiatan ini Kiyai Umar mengucapkan banyak terima kasih kepada Toko UD Cigasong, jajaran panitia terutama Banser dan Pagar Nusa Majalengka. 

Kiyai Muhammad Umar saat Memberikan Sambutan/Riyadi

Sementara itu, Kiyai Maman saat memberikan tausiyah kepada para santri berpesan agar para santri memiliki cita-cita (imaji) yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik, menjadi santri “petarung” dan selalu bisa berkolaborasi.

“Mampu bertarung dalam arti bisa membumikan akidah Aswaja untuk kamajuan umat dan Bangsa,” ujarnya.

Terkait pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti saat ini kata Kiyai Maman, para santri harus mampu beradaptasi agar bisa berdakwah menyebarkan syiar Aswaja dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Para santri dituntut mampu berdakwah dengan Medsos (media sosial) menebar pesan keberagaman dan toleransi demi keutuhan Bangsa,” katanya.

Kiyai Maman saat Memberikan Tausiyah/FB Kiyai Maman

TAUSIYAH HABIB LUTFI

Pada rangkaian akhir acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2020 di Ponpes Manba`ul Huda Cisambeng, Habib Lutfi berpesan kepada para santri dan para hadirin agar terus meneladani sifat Nabi Muhammad SAW yang salah satunya adalah bisa dipercaya (al-amin) dan bisa menjadi perekat umat di tengah perbedaan yang sedang terjadi.

“Kita harus ingat peristiwa pemindahan batu hitam (hajar aswad) ketika terjadi perselisihan diantara kabilah, Nabi Muhammad hadir sebagi perekat,” tuturnya.

Habib Lutfi menegaskan dengan kondisi Indonesia saat ini ada banyak pihak yang menginginkan perpecahan di tengah umat dan Bangsa, dengan berbagai cara dilakukan seperti dengan meruntuhkan kepercayaan kepada tokoh agama, meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat kemanan dan Pemerintah.

“Maka dibutuhkan sosok-sosok al-amin yang bisa merekatkan umat dan Bangsa agar tidak pecah,” pungkasnya. (CB-001/Rokibullah)