Sabtu, 24 Februari 2024

Sabtu, Februari 24, 2024
Ilustrasi angin puting beliung. Foto: Pexels/Supareg Sukai

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat cukup menghebohkan masyarakat.

Video kejadian angin puting beliung di Rancaekek bahkan beredar luas, memperlihatkan dahsyatnya angin kencang dan berputar sehingga menimbulkan beberapa kerusakan.

Tahukan Sobat Bribin, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), angin puting beliung merupakan salah satu contoh bencana hidrometeorologi.

Dikutip dari laman BMKG, Puting beliung secara visual merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.

Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem, meskipun begitu tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.

Kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit.

Prospek secara umum untuk kemungkinan terjadinya dapat diidentifikasi secara general, dimana fenomena puting beliung umumnya dapat lebih sering terjadi pada periode peralihan musim dan dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan.

Proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah, tetapi bisa dihindari saat terjadi.

Berikut ini adalah tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung yang dikutip dari infografis di laman Instagram resmi BMKG @infobmkg simak selengkapnya.

1. Udara pada malam hingga pagi hari sebelumnya terasa panas dan "gerah".

2. Perbedaan suhu yang signifikan (> 4,5°C) antara pagi sekitar pukul 07.00 hingga menjelang siang sekitar pukul 10.00 bersamaan dengan penyinaran matahari yang terik dan kondisi udara yang lembab.

3. Pada menjelang siang atau setelah Pukul 10.00, terbentuk jenis awan Cumulus (Cu) dengan ciri berupa awan putih berlapis-lapis yang umumnya disertai dengan awan putih yang memiliki batas tepi yang sangat jelas bewarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti kembang kol.

4. Awan cumulus berubah warna menjadi abu-abu pekat dan sangat gelap yang dikenal dengan nama awan Cumulunimbus (Cb).

5. Terasa hembusan angin yang kencang dan dingin.

6. Terlihat adanya kolom udara yang berputar dari dasar awan Cb hingga menyentuh permukaan bumi yang disebut angin puting beliung.

BMKG juga memberikan beberapa rekomendasi bila terjadi bencana angin puting beliung. Bila sedang di dalam ruangan tertutup, tutup semua pintu dan jendela dengan rapat, mematikan seluruh aliran listrik di rumah/bangunan tersebut, dan mencari tempat yang aman serta hindari di dekat pintu atau jendela.

Jika di luar ruangan, jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya, hindari area lain yang berpotensi ambruk seperti jembatan atau pohon tinggi, segera cari tempat aman, duduk berlutut dan pegang area belakang kepala.

Jika di dalam kendaraan, keluar dari dalam kendaraan, dan segera cari tempat berlindung seperti bangunan yang kokoh. (CB-003)