Minggu, 28 Agustus 2022

Minggu, Agustus 28, 2022
Foto bersama usai pelaksanaan penyuluhan dalam pengabdian masyarakat di Desa Rajaiyang Indramayu pada Jumat (26/8).

LOSARANG (CIREBON BRIBIN) - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dari tanggal 26 sampai 28 Agustus 2022 di Kabupaten Indramayu Indramayu.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang merupakan wujud implementasi dari tridharma perguruan tinggi UPN Veteran Jakarta ini dilakukan di tiga desa yakni Desa Jatisura, Desa Pabeanudik dan Desa Rajaiyang. Ketiga desa ini dianggap memiliki potensi sumber kekayaan alam yang melimpah di masing-masing desa seperti beras, mangga dan hasil laut.

Dari hasil pertemuan bersama para petani di Desa Rajaiyang, salah satu permasalahan yang paling dikeluhkan adalah modal untuk kebutuhan menanam padi yang akhirnya membawa mereka pada jeratan tengkulak.

Untuk mengatasinya, desa didorong untuk memiliki koperasi yang nantinya bisa menyediakan pinjaman bagi para petani.

"Kami memandang perlunya Koperasi swadaya Petani yang mungkin bisa di inisiasi atau dilindungi juga oleh Ibu Kawu. Konsepnya gotong royong antar petani untuk mendapatkan pinjaman bergulir dari simpanan para anggota kelompok wanita tani diharapkan dengan adanya koperasi buruh tani mampu menjadi berdaya dan memiliki kemandirian ekonomi melalui Koperasi desa" kata Dr. Ana Kuswanti dalam penyuluhan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Rajaiyang Indramayu pada Jumat (26/8).

Solusi ini dirasa paling tepat, dengan adanya koperasi desa, petani tidak perlu lagi untuk meminjam kepada tengkulak.

"Diharapkan dengan adanya kolaborasi antara akademisi dengan Pemerintah Daerah akan mendorong kemandirian desa dan meningkatkan kesejahteran kelompok petani atau nelayan setempat," ujarnya.

Salah seorang anggota Kelompok Tani Perempuan Indramayu, Carsina mengungkapkan, banyak petani sulit keluar dari lingkaran pinjaman tengkulak.

"Petani punya masalah dengan tengkulak. Ngebon ke tengkulak, baru bisa bayar pas panen tiba tapi ketika panen harga padi gabah kan murah. Disini petani masih suka nombok bayar ke tengkulak" ungkapnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Rajaiyang, Indramayu Carti menanggapi positif usulan pembentukan Koperasi Desa.

Apalagi di desanya terdapat empat kelompok tani dan satu kelompok wanita tani sehinga ada potensi mengumpulkan simpan pinjam secara swadaya.

Namun ia mengatakan perlu bimbingan agar Koperasi Desa tersebut nantinya bisa berjalan dengan baik dan mewujudkan harapan untuk mensejahterakan anggotanya.

"Perlu tenaga ahli untuk membangun Koperasi. Mendampingi kami secara teknis. Kami masih awam bagaimana adminstrasinya. Tapi mudah2an kami bisa. Untuk kesejahteran para petani ini juga." Harap Carti Kuwu Desa Rajaiyang. (CB-003)