Senin, 28 Juni 2021

Senin, Juni 28, 2021
Foto : tangkapan layar

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Tren kasus Covid-19 terus meningkat. Bukan hanya menimpa mereka yang telah dewasa atau lanjut usia. Covid-19 juga telah menyerang usia remaja atau dibawah 18 tahun. Karenanya, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah mengkaji untuk melakukan vaksinasi bagi usia dibawah 18 tahun.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/6).

"Kita melihat bahwa ada gejala usia muda masuk tapi catatan saya juga sekarang kita sedang melakukan penelitian bagaimana mengenai severitynya, keparahannya," ungkapnya.

Karena memang datanya di seluruh dunia untuk usia dibawah 18 tahun itu 99% lebih ke sembuh dibandingkan dengan usia yang di atas 18 tahun.

Menkes Budi mengatakan, saat ini tengah dilakukan pengkajian vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorization (EUA) untuk usia muda. Ada dua vaksin yang saat ini tengah diamati, yakni, Sinovac yang bisa untuk antara umur 3 sampai 17 tahun. Dan Pfizer yang bisa umur 12 sampai 17 tahun.

"Itu sudah keluar EUA nya," katanya.

Menkes menambahkan, saat ini juga sudah dilakukan pembicaraan dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)

"Mengenai hal ini, kita juga harus mendengarkan pihak-pihak ahlinya mengenai pemberian vaksin ini ke remaja," tambahnya.

Langkah lain yang diambil Kementerian Kesehatan adalah dengan melakukan studi di negara-negara lain, baik di Eropa, Amerika maupun Asia tentang bagaimana mereka melakukan treatment, pemberian vaksin untuk di bawah usia 18 tahun dan di grup mana mereka memberikannya.

"Sehingga dengan demikian kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan di negara-negara lain dan juga data ilmiah kesehatan, EUA yang sudah diberikan terhadap urusan vaksin tersebut," pungkasnya. (CB-003)