Senin, 19 Oktober 2020

Senin, Oktober 19, 2020

Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Jawa Barat 2020 di Hotel Patra, Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

KEDAWUNG (CIREBON BRIBIN) - Anggota Komisi VIII DPR RI, Satori, menyebut ibadah haji 2021 belum tentu dilaksanakan karena hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum merilis ketentuan maupun informasi apapun mengenai haji 2021.

Menurutnya, secara teknis ibadah haji membutuhkan persiapan minimalnya tiga bulan dan juga bergantung pada ditemukan atau belumnya vaksin Covid-19.

"Kalau haji 2021 dilaksanakan seharusnya dari sekarang ada pemberitahuan, tapi ini belum ada," ujar Satori saat ditemui usai Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Jawa Barat 2020 di Hotel Patra, Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebonwe, Senin (19/10).

Selain itu, dibukanya umrah secara bertahap oleh pemerintah Arab Saudi juga dipastikan belum menyentuh jemaah asal Indonesia.

Dia menambahkan, jika awal 2021 vaksin telah ditemukan maka ada kemungkinan jemaah haji asal Indonesia bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Saya ingatkan masyarakat tetap tenang dan menunggu arahan selanjutnya dari Kemenag RI," tambahnya.

Satori juga mengapresiasi langkah Kemenag RI yang mengumumkan pembatalan haji 2020 akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya nyata pemerintah melindungi masyarakat dari virus corona.

Sementara Karo Yanbangsos Pemprov Jabar, Barnas Adjidin, yang juga menjadi narasumber dalam diseminasi tersebut mengatakan, persiapan untuk ibadah haji tetap berjalan meski hingga kini pelaksanaannya belum dapat dipastikan.

Terutama mengenai penyuluhan kepada masyarakat mengenai tertundanya ibadah haji akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Harus disampaikan agar masyarakat mengetahui kondisinya, dan apalagi ibadah haji ke depan juga sepertinya akan menerapkan protokol kesehatan, sehingga segala keperluannya harus disiapkan," ujar Barnas Adjidin.(CB-003)