Senin, 06 Agustus 2018

Senin, Agustus 06, 2018

Sekilas tak ada yang berbeda dari Muhammad Sayyid Az Zahiri, bocah berusia 15 tahun asal Cibinong Kabupaten Bogor yang menjadi salah satu peserta peraih Super Tiket pilihan Tim Pencari Bakat Audisi Umum Beasiswa Djarum 2018 Kota Cirebon.

Tubuhnya proporsional, tidak kurus dan tidak juga gemuk, dengan postur yang cukup tinggi bagi anak seusianya. Sayyid juga memiliki senyum yang manis, terlihat jelas saat sorot kamera rekan - rekan media mengambil gambar wajahnya.

Namun, siapa yang menyangka. Sayyid yang selama pertandingan memperlihatkan performa yang cukup baik hingga mencuri hati tim pencari bakat ini ternyata adalah seorang penyandang tuna rungu. Satu - satunya yang "berbeda" diantara 882 peserta audisi.

Sang Ibu, Lia Fitria (35), membenarkan bahwa memang ada gangguan pada pendengaran putranya ini. Bahkan sudah sejak saat dia masih bayi.

Meski pun "berbeda", Lia menceritakan bahwa Sayyid sangat mencintai bulutangkis dan rajin berlatih. Apalagi setelah dia berkesempatan menjadi wakil sekolahnya dalam pertandingan bulutangkis Olimpiade Olahraga Sains Nasional (O2SN).

"Saat itu Sayyid gagal lolos ke tingkat Propinsi. Bukannya menyerah, Sayyid justru semakin bersemangat dan giat berlatih," kata Lia bercerita.

Sejak bergabung di klub, permainan Sayyid meningkat hingga beberapa kali dirinya memenangi even bulutangkis. Apalagi Sayyid merasa teman - teman dan pelatihnya sangat membantu dia berlatih, sehingga dia pun semakin bersemangat. Dan keterbatasan yang dimiliki Sayyid pun seolah tak membuatmya menemui aral berarti selama berlatih bulutangkis.

Mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Cirebon ini pun, Lia mengatakan adalah kemauan dari Sayyid sendiri. Melihat semangat Putranya yang besar itu, Lia pun sebisa mungkin memberikan dukungan maksimal pada Sayyid. Bahkan sampai mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai guru dibTKIT Ihsan Mulia, Bogor. Hal ini dia lakukan semata - mata sebagai dorongan agar anaknya berhasil mengejar mimpinya.

"Ini adalah audisi pertamanya, dan Alhamdulillah dia berhasil membuktikan bahwa dia bisa dan mampu bersaing dengan peserta lain. Saya tentu merasa senang dan bangga Sayyid terpilih untuk mendapatkan Super Tiket ke Kudus, mudah - mudahan ini semakin menambah semangat Sayyid," lanjut Lia lagi.

Sementara itu, Sayyid yang nampak malu - malu saat rekan - rekan media menghampiri dirinya dan Ibunya. Juga merasa senang mendapat Super Tiket tambahan, meski dirinya sempat kalah dalam pertandingan.

Siswa kelas 9 SLB Mekarsari I Cibinong ini, sebisa mungkin menyimak dengan seksama pertanyaan yang ditujukan padanya dengan memperhatikan gerak bibir lawan bicaranya.

"Saya ingin menjadi atlet bulutangkis," jawab Sayyid melalui bantuan Ibunya yang setia menemani.

Selama pertandingan, Sayyid yang sangat menyukai mata pelajaran isyarat ini, mengaku dirinya tidak mengalami kesulitan yang berarti dari lawan - lawannya. Justru sebaliknya, dia mengatakan sangat menikmati jalannya audisi sejak masa screening hingga akhir audisi.

Kepada rekan - rekan media, Sayyid juga menceritakan bahwa dirinya mengidolakan beberapa orang pemain bulutangkis seperti Kevin Sanjaya, dan Lee Chong Wei.

Sang Ibu, Lia. Berharap agar di Kudus nanti. Putranya ini bisa tampil lebih baik dari sekarang. Sehingga bisa lolos untuk menjadi atlit PB Djarum dan terus bermain bulutangkis seperti apa yang dicita - citakan olehnya.

"Mohon doanya untuk Sayyid," tutupnya sambil berpamitan untuk memenuhi panggilan panitia.(CB-003)