Jumat, Oktober 30, 2020

Ilustrasi. Foto : Pixabay

Sejak manusia terlahir di dunia, manusia memiliki fitrah untuk mencintai kebenaran, dan saat manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada saat itulah manusia memiliki pekerjaan rumah disetiap harinya agar dalam perjalanan hidupanya tetap berada dalam jalan kebaikan dan kebenaran. Memang untuk dapat mempertahankannya bukanlah suatu hal yang mudah. Akan tetapi jangan pula menjadikan diri kita meninggalkan Pekerjaan Rumah tersebut begitu saja karena sebab mengalami kesulitan ditengah-tengah perjuangan dalam kehidupan. Melainkan kita harus tetap berjuang untuk tetap mempertahankan posisi diri kita agar tetap berada dijalan kebaikan dan kebenaran, meski mengalami berjuta kali ujian dan rintangan di masa yang akan datang.

Kita semua terlahir di Negara Indonesia tercinta. Yang mana kita telah mengalami berbagai macam fase pemerintahan. Baik dari mulai orde lama, orde baru, era reformasi dan sebagainya. Yang tentu pada masing-masing masa kepemerintahan tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Baik dari segi pemerintahan pusat maupun daerah. Yang dimana kita sebagai warga negara di Indonesia, terutama kita sebagai muda-mudi harus tetap memperhatikan perjalanan kepemimpinan di suatu wilayah. Minimal kita mengetahui seperti apa implementasi program kerja yang berjalan di wilayah tingkat desa atau kelurahan. Dengan begitu setidaknya kita mulai meningkatkan kesadaran apakah di lingkungan kita perjalanan birokrasi mengalami kondisi yang baik-baik saja atau dalam keadaan yang cukup berbahaya bahkan akan mempengaruhi kesejahteraan warga yang berada dalam wilayah tersebut.

Mungkin kita akan bertanya-tanya. Lalu kapankah kita harus memulai untuk mengawal jalannya pemerintahan disuatu wilayah yang kita singgahi atau tempati ? tentu jawabannya adalah mulai saat ini juga. Dengan melalui perjalanan usia yang semakin bertambah bukan menjadi alasan bagi kta untuk semakin berbuat apatis sehingga tidak peduli dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar. Melainkan kita jadikan perjalanan hidup kita sebagai bekal dimasa saat ini dan di masa yang akan datang untuk berusaha memperhatikan kondisi kesejateraan warga. Agar kita bisa berusaha untuk membantu masyarakat ketika mengalami ketidak beresan dari hasil kepemimpinan seseorang pada saat itu. Lalu kita bertanya-tanya. Dengan cara apa kita dapat mengerti permasalahan yang terjadi di suatu wilayah yang kita singgahi ? yaitu dengan cara kita memahami terlebih dahulu apa yang menjadi persoalan warga, lalu kita menginvestigasi apakah benar permasalahan tersebut dirasakan oleh warga. Ketika memang permasalah itu benar-benar terjadi, barulah kita menyusun rencana untuk dapat menyelesaikan problem tersebut. Dengan tentu melalui berbagai macam tahapan dan konsultasi terlebih dahulu bersama dengan orang-orang paham terhadap kedudukan masalahnya. Seperti halnya meminta untuk dikawal oleh organisasi tertentu yang sekiranya mereka mau membantu kita untuk sama-sama berjuang. Karena tidak mungkin bisa kita menyelesaikan suatu persoalan yang memiliki resiko yang cukup besar tanpa bantuan dari orang lain. Sudah barang tentu dengan kita meminta bantuan kepada pihak-pihak yang lebih tepat, membantu kita untuk dapat dengan mudah, dalam proses menyelesaikan suatu persoalan, juga demi memperjuangkan hak hak bagi masyarakat pada umumnya. Serta agar langkah-langkah yang kita tempuh tetap berada dijalan yang benar.

Penulisan terkait pembahasan mengenai  “bertambahnya usia berharap dapat meningkatkan kesadaran akan kepedulian sosial” ini bukan tanpa berarti tidak ada maksud apa-apa. Melainkan disini penulis akan menceritakan mengenai kesadaran diri yang semakin meningkat disaat usia yang semakin bertambah dan tingkat pendidikan kita yang sudah mulai merangkak maju kedepan. Disamping kita sebagai hamba Tuhan yang memiliki kewajiban untuk menghamba kepada-Nya, tidak terlepas pula kita harus menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia. Terkadang keberadaan kita yang awalnya bukan menjadi keinginan kita, menjadi hal yang agaknya perlu kita ketahui maksud dari kehadiran kita disuatu lingkungan masyarakat. Bisa jadi keberadaan kita menjadi harapan bagi warga untuk dapat berkontribusi didalamnya. Baik dibidang pendidikan, menjadi agen of change, menjadi agen of control sosial terhadap jalannya pemerintahan dan bidang-bidang lainnya. Kesemua itu perlu kita pijaki salah satunya karena tentu akan membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Melainkan bukan menjadikan diri kita hanya sibuk terhadap kepentingan kehidupan kita saja. Akan tetapi, setidaknya sedikit atau banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai salah satu bentuk wujud bakti kita sebagai warga Negara Indonesia. Dengan memiliki sedikit kontribusi terhadap suatu wilayah tertentu, dan bukan berarti kita sudah dikatakan sebagai Pahlawan yang berjasa jika sudah melakukan sebuah kontribusi. Akan Tetapi, tetap saja masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan Pahlawan Nasional yang pada saat itu menghadapi penjajah bahkan dengan mengorbankan jiwa dan raganya sekalipun pada saat itu, hingga pada akhirnya atas izin Allah dan melalui perjuangan para Pahlawan bangsa. Negara Indonesia dapat merdeka. Dan tidak dibenarkan pula apabila kita sama sekali tidak ada usaha untuk mencoba memperhatikan kondisi yang terjadi dilingkungan tempat tinggal kita. Lalu kita tahu dengan adanya suatu masalah yang terjadi, kemudian kita hanya sekedar mengetahui dan berdiam diri saja tanpa melakukan usaha untuk mecoba membantu menyelesaikan masalah tersebut. Lalu, mau sampai kapan kita hanya berdiam diri dan tidak peduli ? Mari pada saat ini kita mulai bermuhasabah diri, keberadaan kita disini, sudah memberikan kontribusi apa kiranya untuk mengisi kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia tercinta ?.


Penulis : Linda Nurlaela, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

0 comments:

Posting Komentar