Sabtu, 02 Mei 2020

Sabtu, Mei 02, 2020


Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Penyaluran BBM dan LPG ke masyarakat tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah. Foto : Pertamina MOR III

CIREBON (CIREBON BRIBIN) – PT Pertamina (Persero) wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) provinsi Jawa Barat.

Melalui Satuan Tugas Ramadhan, Idul Fitri (Satgas RAFICO) Pertamina tak berhenti menyalurkan energi, di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Satgas Rafico Pertamina 2020 telah aktif sejak 1 April 2020 hingga 8 Juni untuk menjaga keberlangsungan penyaluran energi.

Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Penyaluran BBM dan LPG ke masyarakat tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah.

“Dalam menghadapi Ramadan, Idul Fitri, dan pandemi Covid-19, sebagian besar pekerja di Pertamina MOR III tidak melakukan WFH (work from home), karena harus menjalankan operasional seperti di Fuel Terminal, Depot LPG untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke masyarakat,” jelasnya melalui siaran pers yang diterima cirebonbribin.com hari ini, Sabtu (2/5).

Dewi mengatakan, saat ini konsumsi BBM di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) mengalami penurunan sebagai dampak dari PSBB dan WFH. Pada bulan April 2020, produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo turun sebesar 16% dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 15%, dibandingkan dengan konsumsi BBM normal.

Pada kondisi normal, konsumsi rata-rata Gasoline mencapai 1.778 kilo liter (KL) per hari. Sedangkan, Gasoil pada kondisi normal adalah 958 KL/hari.

“Walau demikian, sebagai bentuk komitmen kami untuk melayani kebutuhan masyarakat, seluruh SPBU tetap beroperasi dan tidak ada yang tutup,” ujarnya.

Sementara itu, Dewi menambahkan, kebutuhan LPG di sektor rumah tangga saat ini meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah. Pada bulan April, konsumsi LPG non subsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5KG dan 12 KG, naik 15%. Kenaikan serupa juga dialami LPG subsidi 3 kilogram (KG), mencapai 13%.

Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG ini, selama bulan April, Sales Area Retail Cirebon telah melakukan penambahan pasokan (fakultatif) LPG hingga 50% dari pasokan harian normal. Masyarakat yang berhak untuk memperoleh tabung LPG melon ini dapat membeli langsung di agen dan pangkalan, dimana terdapat 97 agen dan 5.890 pangkalan LPG PSO yang tersebar di wilayah Ciayumajakuning.

“Kami memastikan stok BBM dan LPG saat ini berada dalam kondisi penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadan ini. Pertamina juga telah melakukan tambahan pasokan (fakultatif) untuk LPG di wilayah MOR III, yang distribusikan kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina,” tambah Dewi.(CB-003)