Selasa, 15 Agustus 2023

Selasa, Agustus 15, 2023

 

Dadang Darmawan pembuat obat tetes mata dari air laut murni di Kab. Cirebon Jawa Barat.

CIREBON BRIBIN -  Seorang warga di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, JawaBarat berhasil membuat obat tetes mata dari air laut.

Manfaat air laut untuk obat tetes mata ditemukan oleh Dadang Darmawan (41) yang berprofesi sebagai penimbang dan pemilik sebuah gudang garam di wilayah tersebut.

Menurut Dadang motivasi menggali khasiat air laut menjadi obat tetes mata itu terinspirasi dari pesan mbah Kuwu Cirebon atau Pangeran Cakrabuana yaitu jika ingin sedekah diusahakan tidak jauh dari garam, air dan api.

“Setelah melakukan analisis beberapa bulan lalu kami mencoba membuat obat tetes mata dari air laut murni,” katanya, Senin 14 Agustus 2023.

Dadang menyebut proses pembuatan obat tetes mata, memakan waktu cukup lama sekitar 8 bulan dari analisis sampai tahap uji coba. Bahan dasar dari obat tersebut  dari air laut murni tanpa campuran lainnya.

"Air laut murni, kalau orang Pengarengan menyebutnya belendrang, air laut yang memiliki tingkat keasinannya tinggi dan tidak bisa menjadi garam", ucapnya.

Dadang menjelaskan air laut tersebut disaring sekitar 7 kali penyaringan sampai terlihat kental sebelum menjadi obat tetes mata.

"Hasil dari penyaringan ke 6 itu dijadikan sebagai madu laut, pada penyaringan berikutnya jadi obat tetes mata", jelasnya.

Dadang menambahkan sebetulnya obat tetes tersebut banyak khasiatnya, untuk bagian luar bisa untuk luka, bisa untuk tetes telinga. Selain itu bisa juga berkhasiat untuk pengobatan tubuh bagian dalam dengan caranya diteteskan pada air hangat setengah gelas.

"Banyak khasiatnya dari air laut murni ini, hanya saja kami batasi sebagai obat tetes mata", tambahnya.

Produksi obat tetes mata baru sedikit dan  belum dijual bebas, karena belum memiliki izin dan logo halal. Baru tes lab dan terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

"Setelah lulus uji BPOM dan logo halal keluar, maka produk tetes mata dari air laut ini bisa dipasarkan", ujar Dadang. (CB-005|Editor: Maman Abdurahman).