JAKARTA (CIREBON BRIBIN) - Panel Survei Indonesia (PSI) melakukan riset opini publik mengenai persepsi masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap Pilkada yang digelar pada 1-8 Agustus 2024. Hasil survei PSI menunjukan Imam Saputra tempel ketat Imron Rosadi untuk Pilbup Cirebon mendatang. Serta, masyarakat menghendaki pemimpin yang baru yang tegas, jujur, dan memiliki rekam jejak anti korupsi dan paling utama bisa menyelesaikan masalah infrastruktur yang amburadul, pengangguran serta kemiskinan.
Survei dilakukan terhadap 1.000 orang responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error survei sebesar 3,5 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Para responden merupakan penduduk Kabupaten Cirebon dengan usia di atas 17 tahun atau yang telah menikah dan yang memiliki hak pilih di Pilkada. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner. Kendali kualitas dilakukan secara acak terhadap 20 persen dari total sampel oleh supervisor.
Hal ini seperti diungkapkan Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia (PSI), Bagas Mahendra, hasil survei menunjukan bahwa di Kabupaten Cirebon masyarakat yang diwakili responden yang tahu akan adanya Pilbup 2024 mencapai 80,3 persen dan yang tidak tahu akan adanya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sebanyak 19,7 persen responden. Sebanyak 75,7 persen responden akan memberikan suaranya pemilihan Bupati & Wakil Bupati di Kabupaten Cirebon, 14,8 persen responden mengatakan tidak akan memberikan suara dalam pemilu ini, dan 9,5 persen belum tahu.
"Tingkat popularitas dan akseptabilitas bakal calon diuji dengan memberikan beberapa nama kandidat bupati menanyakan seberapa dikenal dan diterima nama kandidat di masyarakat. Hasilnya tingkat pengenalan masyarakat terhadap Bakal Calon Imron Rosadi adalah yang paling tinggi karena merupakan Bupati petahana dengan 86,7 persen namun tingkat penerimaannya hanya sebanyak 58,2 persen, disusul oleh Imam Saputra yang merupakan pembina dari PSGJ salah satu klub sepak bola di Cirebon dengan 84,9 persen dan tingkat penerimaannya sebanyak 73,9 persen. Pada urutan ketiga ada pada Teguh Rusiana Merdeka dengan tingkat pengenalan sebesar 68,2 persen dan tingkat penerimaan sebesar 53,7 persen disusul pada urutan keempat adalah Hj Sri Heviana dengan tingkat pengenalan sebesar 55,3 persen dan tingkat penerimaan sebesar 48,6 persen. Yang terakhir ada Hj Wahyu Tjiptaningsih dengan tingkat pengenalan sebesar 38,4% dan tingkat penerimaan sebesar 32,9 persen," ujar Bagas Mahendra kepada awak media lewat keterangan tertulisnya.
PSI juga, lanjut dia, melakukan survei untuk mengetahui preferensi masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap Pilbup Cirebon dengan menggunakan dua simulasi, yakni simulasi pertanyaan terbuka dan semi terbuka.
"Survei PSI dalam simulasi terbuka dilakukan dengan cara menyodorkan 5 nama calon Kepala Daerah Kabupaten Cirebon yang namanya menguat dalam bursa calon Bupati dan Wakil Bupati. Hasilnya Imam Saputra menempati posisi teratas dengan 39,6 persen, posisi kedua adalah Imron Rosadi dengan 29,3 persen, diikuti oleh Teguh Rusiana Merdeka dengan 16,1 persen, posisi keempat adalah Hj Sri Heviana dengan 5,5 persen, dan yang terakhir adalah Hj Wahyu Tjiptaningsih 4,6 persen serta yang belum menentukan pilihan sebanyak 4,9 persen," paparnya.
Kemudian, Panel Survei Indonesia (PSI) mengerucutkan kembali pilihan pada simulasi pertanyaan simulasi semi terbuka menjadi 3 nama calon bupati, dan hasilnya Imam Saputra menempati posisi pertama dengan 46,7 persen, diikuti oleh Imron Rosadi dengan 35,8 persen, dan Teguh Rusiana Merdeka dengan 12,6 persen, sisanya belum menjawab sebesar 4,9 persen.
PSI juga melakukan survei terhadap kepuasan Masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap kinerja dari Bupati dan Wakil Bupati petahana Kabupaten Cirebon, dan hasilnya sebanyak 32,6 persen puas terhadap kinerja petahana, 55,8 persen kurang puas terhadap kinerja petahana dan tidak menjawab sebanyak 1,6 persen . Presentase masyarakat yang kurang puas terhadap kinerja petahana dikarenakan ada banyaknya permasalahan di Kabupaten Cirebon yang belum bisa terselesaikan seperti pengangguran yang masih tinggi, infrastruktur yang kurang bisa dimaksimalkan, dan angka kemiskinan yang masih tinggi.
"Masyarakat mengharapkan adanya pemimpin baru yang memang peduli terhadap permasalahan di Kabupaten Cirebon dan mampu memajukan Kabupaten Cirebon. Ketika diberikan form kriteria pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon, hasilnya sebanyak 86,8 persen responden memerlukan figur pemimpin yang tegas, jujur, dan memiliki rekam jejak bebas korupsi, sebanyak 75,6 persen responden memerlukan figure pemimpin yang perhatian pada rakyat, figur pemimpin yang berwibawa sebesar 69,7 persen, taat pada agama sebesar 66,2 persen, dan berpengalaman di pemerintahan sebesar 41,7 persen," terangnya. (CB-003)