Jumat, 01 September 2023

Jumat, September 01, 2023
Ilustrasi kinerja sektor keuangan Cirebon. Foto : Pixabay/geralt

KESAMBI (CIREBON BRIBIN) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Fredly Nasution mengatakan, sampai dengan Juli 2023, OJK Cirebon mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan(Ciayumajakuning) dalam kondisi stabil dan tumbuh.

"Stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh positif," katanya sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Jumat (1/9).

Ia juga merinci terkait perkembangan kinerja perbankan, sektor Industri Keuangan Non bank (IKNB) dan sektor pasar modal.

Sejalan dengan kinerja Perbankan nasional, penyaluran kredit 49 Kantor Cabang Bank umum dan Bank Umum Syariah di Ciayumajakuning pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp50,32 triliun atau meningkat 11,20 persen yoy.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri atas tabungan dan deposito tercatat sebesar Rp40,81 triliun atau meningkat 1,97 persen yoy dengan tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 123,31 persen.

"Pada periode yang sama, rasio profitabilitas yang dicerminkan oleh Return on Asset (ROA) tercatat positif sebesar 1,76 persen meskipun mengalami penurunan sebesar 0,44 persen yoy. Profil risiko Bank umum dan Bank Umum Syariah menunjukkan peningkatan per Juni 2023 yang ditunjukkan dengan rasio NPL gross sebesar 2,71 persen (Desember 2022 : 2,32 persen)," lanjutnya.

Per Juli 2023, kinerja intermediasi 19 BPR yang berada di bawah pengawasan OJK Cirebon relatif stabil yang tercermin dari penyaluran kredit sebesar Rp2,49 triliun atau sedikit menurun sebesar 0,40 persen yoy. Demikian pula penghimpunan dana atau Dana Pihak Ketiga BPR relatif stabil sebesar Rp2,3 triliun atau turun sebesar 2,12 persen yoy.

"Dengan demikian, LDR BPR mengalami peningkatan pada posisi Juli 2023 menjadi sebesar 85,31 persen," kata Fredly.

Dari sisi permodalan BPR yang tercermin dalam Capital Adequacy Ratio (CAR), masih terjaga dengan baik di mana CAR BPR per Juli 2023 sebesar 21,70 persen.
Profitabilitas BPR di Ciayumajakuning per Juli 2023 yang tercermin dari ROA tercatat sebesar negatif 0,26 persen atau turun 0,55 persen yoy. Selain itu, rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) BPR pada periode yang sama tercatat sebesar 109,49 persen atau meningkat sebesar 17,41 persen yoy dan 12,66 persen ytd. Adapun NPL (gross) per Juli 2023 tercatat sebesar 17,30 persen atau mengalami peningkatan 5,63 persen yoy dan 4,7 persen ytd.

Berdasarkan kredit yang disalurkan BPR ke 5 (lima) sektor ekonomi terbesar yaitu sektor bukan lapangan usaha-lainnya; sektor perdagangan besar dan eceran; sektor pertanian, perburuan dan kehutanan; sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya; serta sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga; pertumbuhan kredit tertinggi kepada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga sebesar Rp73,84 miliar atau mengalami peningkatan 47,60 persen yoy dan 19,39 persen ytd. Pada periode yang sama, penyaluran kredit ke sektor Pertanian,

Perburuan dan Kehutanan mengalami peningkatan dibanding periode Desember 2022 menjadi sebesar Rp334,74 miliar atau meningkat 2,98 persen.

"OJK Cirebon terus melakukan langkah pengawasan agar BPR dapat lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya, mengedepankan tata kelola yang baik, serta memperbesar porsi penyaluran kredit kepada sektor ekonomi produktif," ungkapnya.

Fredly menjelaskan, terkait kinerja intermediasi IKNB per Juni 2023 di Ciayumajakuning yang terdiri atas 85 Kantor Cabang Perusahaan Pembiayaan dan 62 Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura terus meningkat dengan outstanding piutang pembiayaan sebesar Rp5,79 triliun atau meningkat 8,22 persen yoy. Sementara, outstanding piutang modal ventura menjadi Rp299,28 miliar atau meningkat 11,89 persen yoy.

Profil risiko Kantor Cabang Perusahaan Pembiayaan cukup terjaga dengan nilai Non Performing Financing (NPF) gross per Juni 2023 sebesar 3,46 persen. Namun, profil risiko Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura melampaui 5 persen di periode Juni 2023 yaitu 5,32 persen.

Kinerja Kantor Cabang Perusahaan Asuransi yang terdiri atas 16 Kantor Cabang Perusahaan Asuransi Umum dan Perusahaan Asuransi Jiwa di Ciayumajakuning menunjukkan peningkatan pendapatan premi secara yoy pada periode Triwulan II tahun 2023.

"Pendapatan premi Perusahaan Asuransi Umum di Triwulan II tahun 2023 mencapai Rp227,66 miliar atau meningkat 30,37 persen yoy, sementara pendapatan premi Perusahaan Asuransi Jiwa tercatat sebesar Rp516,66 miliar atau meningkat 4,03 persen yoy," jelasnya.

Sampai dengan Juni 2023, LKM di Ciayumajakuning per Juni 2023 telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp25,75 miliar atau mengalami kontraksi sebesar 6,26 persen yoy. Adapun DPK pada LKM per Juni 2023 sebesar Rp13,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,03 persen yoy.

Adapun kinerja intermediasi LKM Syariah (LKMS) per Juni 2023 yang diindikasikan oleh pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan sebesar 6,33 persen yoy menjadi Rp15,46 miliar. DPK juga meningkat sebesar 19,77 persen yoy menjadi Rp12,36 miliar.

"Jumlah nasabah penyimpan mengalami peningkatan menjadi sebanyak 5.595 nasabah atau 0,09 persen yoy. Jumlah debitur pembiayaan mengalami peningkatan sebesar 7,94 persen yoy menjadi 2.040 debitur," katanya.

Ia menambahkan, terkait pasar modal. Meningkatnya kembali kegiatan perekonomian pasca Covid-19 dan volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif global turut berpengaruh pada kinerja sektor Pasar Modal di Ciayumajakuning. Masyarakat kembali memilih untuk menempatkan dana pada pengembangan usahanya dan instrumen investasi yang berisiko rendah seperti obligasi dan emas. Nilai Penjualan Agen Penjual Reksadana (APERD) per Juli 2023 mengalami meningkat sebesar 0,84 persen yoy menjadi Rp90,25 miliar. Namun demikian, akumulasi transaksi saham mengalami kontraksi sebesar 23,78 persen yoy menjadi Rp887,790 miliar. (CB-003)