DUKUPUNTANG (CIREBON BRIBIN) - XTC Kabupaten Cirebon melalui Kepala Divisi Humas, Ilham Bramantyo, menyampaikan kritik terbuka terhadap kondisi Jalan Pangeran Panjunan (Sindang Jawa – Cisaat) yang semakin rusak parah akibat aktivitas kendaraan berat dari tiga pabrik besar di kawasan tersebut.
Jalan yang seharusnya menjadi akses vital masyarakat kini berubah menjadi jalur yang membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
“Setiap hari truk-truk bertonase besar dari tiga pabrik melintas tanpa henti. Akibatnya, aspal jalan cepat rusak, banyak lubang, bergelombang, dan sangat berbahaya, terutama saat malam hari atau musim hujan,” ungkap Ilham dalam pernyataan resminya.
Menurutnya, keberadaan industri memang membawa dampak ekonomi, namun tidak boleh mengorbankan kenyamanan dan keselamatan masyarakat umum.
Ia menegaskan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang seharusnya menjadi bagian dari operasional industri di wilayah tersebut.
“Pemerintah daerah harus tegas. Jalan umum tidak boleh dijadikan jalan tambang tanpa kontribusi nyata dari pelaku industri. Ini menyangkut keselamatan warga,” tambahnya.
XTC Kabupaten Cirebon mendesak beberapa langkah konkret sebagai solusi antara lain, Pemerintah melalui Dinas PUPR dan Perhubungan segera melakukan audit dan perbaikan jalan.
Ketiga pabrik wajib menunjukkan kontribusi langsung terhadap perawatan dan perbaikan jalan sebagai bentuk CSR.
Aparat penegak hukum diminta mengawasi kendaraan yang melebihi tonase dan menindak pelanggaran sesuai aturan.
Ilham menegaskan bahwa jika tidak ada tindakan nyata dalam waktu dekat, pihaknya akan mengoordinasikan aksi damai bersama masyarakat terdampak sebagai bentuk tekanan moral terhadap pemerintah dan pihak industri.
“Kami tidak anti industri. Tapi pembangunan harus berkeadilan. Jalan ini milik rakyat, bukan hanya akses bisnis,” tutupnya. (Rls/CB-003)
Informasi lainnya :