Kamis, 09 Maret 2023

Kamis, Maret 09, 2023
Mawar Fashion Cirebon, manfaatkan digitalisasi untuk tumbuh dan berkembang.

ARJAWINANGUN (CIREBON BRIBIN) - Kisah sukses Didi Kusnadi, pengusaha busana muslim dengan merek Mawar Fashion asal Arjawinangun, Kabupaten Cirebon ini mungkin bisa menginspirasi Anda yang kini tengah merintis atau menjalankan sebuah bisnis.

Didi yang seorang mantan pekerja migran Indonesia (PMI) yang pernah bekerja di Korea ini, tidak langsung begitu saja sukses dengan bisnis busana muslim yang telah digelutinya selama lebih dari 5 tahun tersebut.

Sebelumnya Ia pernah gagal saat mencoba berbisnis depot air mineral dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bahasa Korea.

"Waktu itu tahun 2014 pulang ke Indonesia setelah beberapa tahun bekerja di Korea. Awalnya mencoba bisnis depot air mineral dan LPK Bahasa Korea, tapi semuanya kurang berhasil," katanya bercerita.

Didi menuturkan, bisnis busana muslim yang kini digelutinya dan terus berkembang ini terinspirasi dari usaha sang Istri yang berjualan online, salah satunya busana muslim anak.


Didi Kusnadi bersama Istri dan bisnis Mawar Fashion yang mereka rintis hingga akhirnya berkembang.


"Waktu itu saya pelajari kok busana muslim anak ternyata punya pasar yang bagus," tuturnya.

Didi sendiri saat di Korea pernah merasakan susahnya tinggal didaerah terpencil dan minim askes sehingga untuk berbelanja berbagai kebutuhan Ia lakukan secara online.

Berbekal pengalaman tersebut ditambah ilmu tentang jual beli online yang Ia pelajari. Peluang berjualan baju muslim anak secara online yang mana pada saat itu belum banyak dilakukan orang, akhirnya Ia tekuni.

"Waktu itu saya bersama istri langsung mencari suplier di Pasar Sandang Tegal Gubug, Alhamdulillah dari modal sekitar Rp2 juta ada untuk menjadi Rp6 juta," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya bisnis digital pun mulai berkembang di Indonesia. Salah satunya ditandai dengan masuknya marketplace Shopee. Tidak melewatkan kesempatan tersebut, Didi langsung mendaftarkan diri untuk bergabung.

Berbekal pengalaman dan kemampuannya didunia digital yang Ia dapatkan saat bekerja di Korea, lapak milik Didi mendulang sukses hingga kebanjiran order, bahkan hingga suplier kewalahan dengan pesanan yang ada.

"Akhirnya saya memperbaiki manajeman sekaligus juga melakukan pengembangan produk. Mawar Fashion Cirebon sendiri memiliki empat kategori busana muslim mulai dari busana muslim anak laki-laki, busana muslim anak wanita, busana muslim pria, busana muslim wanita. Harga yang dijual mulai dari Rp70 ribu sampai Rp220 ribu," jelas Didi.

Hari biasa, sekitar 40 sampai 120 paket busana muslim dibuat Didi. Sementara ramadhan terjual 900 sampai 1600 paket per hari.

"Total penjualan di bulan Ramadhan bisa mencapai 10 ribu paket. Per tahun rata-rata 50 ribu sampai 60 ribu paket," kata Didi.

Didi mengaku, melihat penjualannya di online laku keras, banyak marketplace yang menawarkan diri untuk bekerja sama dengan menyiapkan lapak.

"Sebenarnya waktu itu tahun 2017 belum mahir sekali ya sama jualan online. Tapi karena melihat barang laku keras banyak marketplace menawarkan sendiri dan saya pun diajari cara jualan online," ujar dia. 

Suksesnya Didi menjadi pelaku UMKM Ia harapkan dapat memotivasi yang lain. Terutama untuk warga yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) maupun yang sudah purna. 

Sementara bagi pekerja migran yang sudah pulang ke Indonesia agar mampu beradaptasi di era digital. Sehingga, tidak ada keinginan untuk kembali lagi menjadi pekerja migran.

"Untuk kawan-kawan yang tengah menjadi PMI saat ini, tetap semangat save money & belajar bersama komunitas positif yang mampu mengembangkan skill diri misalnya di shelter, di masjid di Korea Selatan," kata Didi.

Dia juga berharap keberadaan mawar fashion bermanfaat bagi masyarakat banyak maupun pelanggan. Seperti penjahit, pekerja, kurir hingga manfaat yang lain.  

"Kami ingin menyampaikan bahwa berbusana muslim itu Indah," ujar Didi. (CB-003)