Senin, 23 Januari 2023

Senin, Januari 23, 2023
Usman Effendi memaparkan padi UFA 2 yang ia kembangkan usai panen. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Lili Eliyah, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Lutfi, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan lainnya.

PLERED (CIREBON BRIBIN) - UFA 2, padi varietas baru yang dikembangkan seorang petani asal Kabupaten Cirebon, Usman Efendi, bisa menjadi solusi untuk mendongkrak produksi beras.

Dari hasil uji coba, hasil panen UFA 2 ini mencapai 6,8 ton per hektar atau jauh lebih tinggi dari angka rata-rata panen di Kabupaten Cirebon yang hanya 6,2 ton per hektarnya.

Padi UFA 2 ini merupakan pengembangan dari padi varietas UFA 1 yang juga dikembangkan oleh Usman Efendi. Sebelumnya, hasil panen padi UFA 1 mencapai panen 6,5 ton per hektar. Ada peningkatan sekitar 300 kilogram pada padi varietas UFA 2 ini.

Namun demikian, menurut Usman Efendi, hasil panen 6,8 ton per hektar tersebut belum maksimal. Pasalnya, ada faktor lain yakni hama burung.

"Menurut saya ada penurunan karena dari faktor hama yaitu burung. Hama itu, burung bukan ratusan tapi ribuan," katanya, usai panen, Minggu (22/1) di persawahan Desa Tegalsari, Plered, Kabupaten Cirebon.

Ia juga menjelaskan, padi UFA 2 yang baru saja dipanen ini ditanam bukan pada waktu yang umum dilakukan oleh petani Desa Tegalsari lainnya.


Panen, Usman berani menanam padi UFA 2 saat musim minim air dimana petani lain dengan padi varietas lain tidak berani melakukannya.

Ia berani menanam padi UFA 2 ini pada 16 Oktober 2022 lalu dimana kondisinya minim pasokan air, hingga akhirnya bisa dipanen pada Januari 2023. Petani lain di daerah tersebut dengan padi varietas lain tidak berani menanam karena takut gagal.

"Alhamdulillah, hari ini saya berhasil panen meski harus berupaya keras mencari pasokan air. Ini juga membuktikan keunggulan varietas padi UFA 2," jelas Usma.

Menurutnya UFA 2 ini cocok untuk ditanam di lahan atau tanah yang minim air.

Lebih lanjut Ia mengatakan, padi UFA 2 yang Ia kembangkan ini memiliki masa tanam yang menurutnya lebih cepat.

"Masa tanam lebih cepat, sekitar 92 hari," katanya.

Terkait padi UFA 2 ini, Usman mengatakan merupakan hasil kawin silang antara Ciherang Mantap dan Inpari 32. Untuk sementara masih dijual terbatas.

Usman berharap, untuk padi UFA 2 maupun generasi sebelumnya yakni UFA 1 yang Ia kembangkan bisa dipatenkan.

Apalagi selain bisa meningkatkan hasil panen Kabupaten Cirebon, kualitas berasnya pun bagus menurut mereka yang pernah mencobanya.

"Dari testimoni yang pernah coba, nasinya pulpen, enak dan tidak bau meski didiamkan semalam," tutupnya. (CB-003)