Rabu, 16 September 2020

Rabu, September 16, 2020

Kelompok OMSET Balongan manfaat penjualan online di masa pandemi Covid-19 untuk memasarkan produknya.

INDRAMAYU (CIREBON BRIBIN) - Pertamina memberikan dukungannya terhadap pengembangan kelompok masyarakat OMSET Balongan atau Olahan Makanan Sehat di wilayah Balongan.

OMSET Balongan sendiri, mengolah ikan yang memiliki nilai gizi tinggi menjadi berbagai panganan praktis seperti nugget, bakso, siomay dan pempek.

Unit Manager Communication Relations and CSR MOR III Eko Kristiawan menjelaskan, dukungannya tersebut berbasis pada peningkatan kualitas produksi makanan. Diantaranya berupa pembangunan rumah produksi, serta pengadaan peralatan dan bahan untuk produksi makanan olahan ini.

"Selain itu, proses perijinan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT)," katanya, Rabu (16/9).

Dukungan tersebut, lanjut Eko, diberikan kepada kelompok masyarakat yang merupakan bentukan PT Pertamina (Persero) melalui Integrated Terminal Balongan, Marketing Operation Region (MOR) III karena inovasi yang mereka lakukan untuk tetap produktif di masa pandemi covid-19 dengan melakukan pemasaran produknya secara online.

“Kami berharap, dukungan kami ini bisa memotivasi Ibu-ibu Omset Balongan dan meningkatkan kualitas produksinya. Pada jangka panjang, semoga kegiatan ini dapat mendukung peningkatan gizi di wilayah Indramayu, sekaligus menjadi pemberdayaan masyarakat dan memiliki kontribusi pada perekonomian masyarakat juga,” jelas Eko.

Sementara itu, Eliyawati (46), Wakil Ketua kelompok masyarakat OMSET Balongan menjelaskan, kelompoknya sempat tidak beraktivitas pada awal masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 1 yakni Maret hingga Juli 2020

Tapi seiring dengan PSBB transisi, sejak Agustus 2020 kelompok OMSET Balongan mulai beraktivitas kembali, melakukan produksi bersama dengan beberapa anggotanya. Kegiatan dilakukan dalam protokol Covid ketat, seperti selalu mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menggunakan masker dan menjaga jarak. 

“Sebelum pandemi, makanan olahan kami dibuat untuk anak usia balita dan dipasarkan di Kantor Desa Balongan. Namun sejak pandemi, masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah sehingga kami mengembangkan penjualan secara online melalui handphone dan mengantarkan ke rumah konsumen,” jelasnya.

Lebih lanjut Eliyawati mengatakan, penjualan online menjadi cara efektif untuk memasarkan produknya karena para Ibu membutuhkan makanan yang cepat disajikan di rumah. Tapi dengan adanya pandemi mereka tidak leluasa keluar rumah. Terlebih, sebagian anggota keluarga juga berada di rumah terutama anak-anak karena sekolah masih dilakukan secara daring. 

“Makanan olahan ini bisa menjadi solusi Ibu untuk makanan ringan bagi keluarga di rumah,” tambah Eliyawati.(CB-003)