PAUD HI Al-Hidayah Brebes Binaan Alfamart |
BREBES— Pada Kamis 09 Februari
2017, reporter www.cirebonbribin.com
mendapat kesempatan berkunjung ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif
(HI) di Kabupaten Brebes Jawa Tengah binaan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart)
Cabang Plumbon Kabupaten Cirebon dan
Unicef.
Tim kunjungan terdiri dari para
reporter dan blogger di Cirebon bersama tim dari Alfamart, dan Unicef untuk
melihat sejauh mana perkembangan PAUD HI Anggrek di Desa Karangsari Kecamatan
Bulakamba Brebes dan PAUD HI Alhidayah di Desa Cenang Kecamatan Songgom Brebes.
PAUD Holistik Integratif
merupakan program Alfamart yang menggandeng Unicef untuk peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) PAUD agar mampu mendidik siswa serta memberikan pemahaman
kepada para orang tuanya tentang kesehatan, gizi, pola pengasuhan dan
perlindungan untuk anak. Sumber pendanaan program PAUD HI berasal dari donasi
konsumen Alfamart.
Nah, mungkin pembaca sekalian
pernah belanja di Alfamart ketika ada sisa uang belanja Rp100-Rp400 kasir
biasanya menanyakan apakah uang tersebut didonasikan atau dikembalikan. Bagi
yang memutuskan untuk donasi, uang yang terkumpul nantinya diserahkan ke
sejumlah yayasan amal salah satunya Unicef untuk program PAUD HI.
Informasi dari pihak Alfamart,
sejak tahun 2014, Alfamart dan Unicef telah melatih sebanyak 62 PAUD dengan
total SDM pengajar yang dilatih sebanyak 300 orang yang tersebar di sejumlah
wilayah di Indonesia.
Education Specialist Unicef
Indonesia, Widodo Suhartoyo menyatakan dipilihnya Kabupaten Brebes untuk
program PAUD HI oleh Alfamart Cabang Plumbon Cirebon karena ada dukungan dan komitmen
dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat terhadap program yang akan
dilaksanakan.
“Biasanya program untuk
pendidikan berupa fisik seperti pembangunan sekolah dan lain-lain, tapi
sekarang lebih pada peningkatan kualitas SDM pendidiknya,” katanya saat sesi
sharing bersama Tim Alfamart, perwakilan Pemda Brebes dan Unicef.
Widodo menuturkan beberapa
kelebihan program PAUD Holistik Integratif adalah membantu perkembangan mental
anak khususnya usia di bawah 6 tahun agar nantinya tidak mudah dropout dari
sekolah dan selalu naik kelas.
“Layanan pada anak biasanya
dilakukan terpisah misalkan layanan kesehatan dan pendidikan. Melalui program ini
layanan pada anak lebih terintegrasi,” tuturnya.
Lebih jauh lagi Widodo
menjelaskan populasi PAUD di Indonesia melebihi jumlah desa yang ada akan
tetapi keberadaanya tidak merata karena masih banyak desa yang memiliki lebih
dari satu PAUD dan ada juga desa yang tidak memiliki PAUD. “Padahal dari aturan
yang ada, satu desa minimal harus memiliki satu PAUD,” katanya.
Diskusi bersama Tim Unicef dan pengajar PAUD HI Al-Hidayah Brebes |
Pada waktu yang sama, Khaerul
Abidin dari Bappeda Brebes menyambut baik adanya program PAUD HI yang dilakukan
Alfamart dan Unicef karena saat ini Pemda Brebes terus berupaya mendorong
tingkat partisipasi anak usia dini agar masuk PAUD.
“Tingkat partisipasi anak-anak
untuk masuk PAUD masih rendah karena kebanyakan orang tua ingin langsung
menyekolahkan anaknya langsung ke sekolah dasar,” paparnya.
Khaerul memaparkan Pemda Brebes
telah menyusun sejumlah program dan regulasi pendukung untuk mendongkrak minat
masyarakat menyekolahkan anak-anaknya ke PAUD sebelum masuk SD. “Butuh proses
untuk merubah paradigma masyarakat, apalagi Brebes memiliki populasi penduduk
cukup banyak yakni sekitar 1,7 juta jiwa,” pungkasnya.(CB-001)
0 comments:
Posting Komentar