Senin, Februari 06, 2023
Tumpah ruah, ribuan masyarakat dari dalam dan luar Kota Cirebon menyaksikan Kirab Budaya Cap Go Meh, Minggu (5/2).

LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Cap Go Meh, tradisi Tionghoa yang merupakan puncak perayaan Imlek dan dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan China.

Di Kota Cirebon, perayaan Cap Go Meh juga menjadi event tahunan bertajuk Kirab Budaya Cap Go Meh yang tidak hanya ditunggu oleh masyarakat Tionghoa, namun seluruh warga Kota Cirebon bahkan dari luar daerah.

Pada gelaran Kirab Budaya Cap Go Meh tahun ini, yang dilaksanakan Minggu (5/2), setelah beberapa tahun absen karena mematuhi peraturan PPKM. Tampak sangat meriah dan disambut ribuan orang.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, kemeriahan setiap perayaan Cap Go Meh seakan menjadi simbol sejuknya keberagaman di Kota Wali.

“Kita bisa melihat, kemeriahan Cap Go Meh disaksikan dan dirasakan tidak hanya oleh saudara-saudara kita dari Tionghoa, melainkan masyarakat secara luas,” katanya usai melepas iring-iringan Kirab Budaya Cap Go Meh di Vihara Dewi Welas Asih.

Menurut Azis, masyarakat Kota Cirebon yang majemuk dapat mengedepankan kerukunan dan kebersamaan. Kemeriahan Cap Go Meh menjadi salah satu potret betapa indahnya kehidupan masyarakat Cirebon di tengah keberagaman.

“Tentu kemeriahan ini menjadi potret betapa masyarakat kita yang beragam ini mampu menjunjung tinggi kebersamaan, persaudaraan, saling menghargai dan mendukung satu sama lain,” tuturnya.

Kesultanan Kanoman ikut memeriahkan Kirab Budaya Cap Go Meh, tampak Pangeran Patih PRM Qodiran memimpin rombongan.

Azis juga mengajak kepada masyarakat Kota Cirebon untuk menjaga dan melestarikan relasi sosial yang sudah terbangun dengan sangat baik itu.

“Kita percaya bahwa kesejukan di tengah keberagaman ini dapat kita jaga dan terus lestarikan. Sehingga kita semua mampu berkontribusi maksimal bagi kemajuan Kota Cirebon,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati bersyukur, Cap Go Meh kembali bisa digelar pada tahun ini. Sebab, selama dua tahun sebelumnya tidak bisa digelar karena pandemi Covid-19.

“Sehingga tidak heran juga kalau hari ini kita lihat antusiasme masyarakat sangat luar biasa, karena sebelumnya kita tidak bisa melangsungkan Cap Go Meh semeriah ini,” tutur Eti usai melepas iring-iringan Cap Go Meh.

Eti menilai, perayaan Cap Go Meh menjadi momentum strategis untuk melihat semangat persatuan dan kesatuan masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. “Mari perkokoh persatuan dengan spirit Bhineka Tunggal Ika” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Vihara Dewi Welas Asih, Iwan Santoro mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam rangkaian perayaan tersebut, sehingga berlangsung meriah.

“Tahun ini pelaksanaan Cap Go Meh sangat meriah karena sejak pandemi Covid-19 tidak ada Cap Go Meh. Sehingga tahun ini dinilai sangat spesial,” katanya. (CB-003)

0 comments:

Posting Komentar