Senin, 29 Agustus 2022

Senin, Agustus 29, 2022
Kelahiran Sapi Belgian Blue di Kota Cirebon sendiri diawali pembelian straw atau sperma bibit beku. Foto : DKPPP Kota Cirebon.

HARJAMUKTI (CIREBON BRIBIN) - Dua ekor anak sapi jenis Belgian Blue berhasil dilahirkan di Kota Cirebon. Dua anak Sapi Belgian Blue yang berhasil dilahirkan tersebut merupakan hasil proses inseminasi buatan yang diternakkan oleh dua peternak di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Sapi ini merupakan ras baru di Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) RI sendiri tengah mengembangkannya.

Sebab, jenis sapi potong dari Belgia dinilai dapat meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia melalui peningkatan mutu genetik ternak.

“Sapi Belgian Blue merupakan salah satu sapi terbaik di Eropa dari bangsa Boss Taurus dan jenis ini keturunan baru yang masuk ke Indonesia,” kata Kepala DKPPP Kota Cirebon, Ir. Hj. Yati Rohayati, Kamis (28/8/2022).

Yati menjelaskan, ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) untuk meningkatkan produksi daging sapi, guna kecukupan konsumsi masyarakat.

Yati menambahkan, Sapi Belgian Blue dikembangkan Kementan RI pada 2016 di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua ekor yang baru lahir di Kota Cirebon merupakan hasil inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik.

“DKPPP pun berencana mengikutsertakan Sapi Belgian Blue yang telah lahir itu dalam even festival ternak, baik di tingkat Provinsi Jawa Barat maupun nasional,” tuturnya.

Keberhasilan kelahiran dua ekor Sapi Belgian Blue tersebut, sambung Yati, bahkan mendorong Inseminator dan Pengawas Bibit Ternak DKPPP Kota Cirebon untuk mengembangkan kembali inseminasi buatan atau kawin suntik dengan bibit Belgian Blue.

“Kelahiran Sapi Belgian Blue di Kota Cirebon sendiri diawali pembelian straw atau sperma bibit beku oleh kami,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan DKPPP Kota Cirebon, Iin Inayati. Ia menjelaskan, pada Oktober 2021 lalu DKPPP membeli 100 dosis strow.

Dari 100 dosis sperma bibit beku itu, Iininseminasi buatan baru dilakukan terhadap 10 ekor sapi dan enam ekor berhasil bunting. Kemudian hanya dua ekor yang lahir selamat.

“Namun dari enam ekor sapi yang bunting itu, dua ekor lainnya harus diaborsi karena terkena wabah penyakit mulut dan kuku pada Juli 2022,” jelasnya.

Iin menyebutkan, dua ekor sapi lain yang menerima inseminasi buatan masih dalam kondisi bunting. Kedua ekor anak sapi yang lahir selamat itulah jenis Sapi Belgian Blue. (CB-003)