Rabu, November 03, 2021
Foto : PT KAI Daop 3 Cirebon

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Mengantisipasi datangnya musim penghujan pada bulan November 2021 ini, PT KAI Daop 3 Cirebon telah melaksanakan berbagai program perbaikan dan penguatan pendukung pondasi tubuh badan rel diberbagai titik. PT KAI Daop 3 juga menyiapkan mekanisme Manajemen Alat Material Untuk Siaga (AMUS) guna mengantisipasi kejadian alam yang tidak diinginkan. 

“Dengan telah datangnya musim penghujan pada bulan November ini, PT KAI Daop 3 Cirebon telah mengambil langkah – langkah antisipasi agar kejadian alam seperti banjir, tidak menggangu kemanan dan kelancaran perjalanan kereta api," kata Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto hari ini, Rabu (3/11).

Dia menambahkan, data seputar ramalan cuaca di berbagai wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon juga selalu diperbaharui setiap harinya. 

Dalam mengantisipasi kejadian alam ini, PT KAI Daop 3 Cirebon telah menyiapkan management resiko AMUS yang ditempatkan di sembilan titik strategis.

"Yaitu di Stasiun Pabuaran, Stasiun Pegadenbaru, Stasiun Telagasari, Stasiun Jatibarang, Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Luwung, Stasiun Sindanglaut dan Stasiun Ciledug," tambah Suprapto.

Manajemen AMUS dijelaskan Suprapto terdiri dari alat, yakni menyiapkan peralatan pemeliharaan jalur rel seperti mesin pemadat tubuh pendukung badan rel (Mesin MTT dan mesin PBR), eskavator dan lain-lain.

Material, berupa penyediaan karung berisi pasir dan batu kricak, potongan rel dan potongan suku cadang jembatan.

Serta Siaga, yakni para personil yang siap 24 jam dalam menangani kondisi lintas jalur rel, dimana dalam sehari terbagi dalam 3 shift kerja. PT KAI Daop 3 Cirebon telah menyiapkan 50 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra dan 14 petugas posko daerah rawan ekstra yang disiagakan untuk mengamankan dan memantau kondisi jalur rel, disamping petugas reguler yang sudah ada.

Wilayah kerja PT KAI Daop 3 Cirebon sendiri memiliki 30 stasiun yang terbentang dari Stasiun Tanjungrasa (Subang), Stasiun Jatibarang (Indramayu), Stasiun Cirebon, Stasiun Brebes hingga Stasiun Songgom. Dengan total panjang rel sepanjang 549 km tersebut, terdapat 3 titik lokasi yang menjadi potensi terjadinya banjir, diantaranya :
1. Di Km 86 – 87 antara Stasiun Cikampek – Stasiun Tanjungrasa.
2. Di Km 174 – 177 anatara Stasiun Tanjung – Stasiun Brebes.
3. Di Km 185 – 187 antara Stasiun Losari – Stasiun Tanjung.

Suprapto mengatakan, pihaknya juga berharap peran serta aktif dari masyarakat di sekitar jalur lintasan rel agar ikut membantu dalam keselamatan dan kelancaran perjalanan KA.

"Semoga jalinan komunikasi dan keperdulian antara PT KAI dan masyarakat sekitar jalur rel yang telah terjalin baik selama ini, akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang,” tutup Suprapto. (CB-003)

0 comments:

Posting Komentar