Kamis, Oktober 07, 2021
Robiatul Adawiyyah menunjukkan salah satu sprei yang diproduksi oleh karyawannya.

MUNDU (CIREBON BRIBIN) - Pasangan pengusaha Toto Muhammad Tolah dan istrinya Robiatul Adawiyyah patut ditiru oleh para pelaku usaha lainnya.

Pasalnya, meski pandemi Covid-19 pasangan ini tetap mampu bertahan berkat cara pemasaran yang sudah memanfaatkan digital melalui sosial media dan juga marketplace.

"Alhamdulillah omzetnya bisa sampai Rp 200 juta per bulan," ungkap Robiatul Adawiyyah yang akrab disapa Wiyah di sentra industri miliknya di Dusun IV Pesayangan RT.04 RW.06 Banjarwangunan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Kamis (7/10).

Kepada cirebonbribin.com Wiyah menceritakan awal kesuksesan bisnis rumahan miliknya yang beromzet ratusan juta per bulan tersebut.

"Awalnya merintis usaha dengan nama Laku Banget sejak 2018, saat itu mengandalkan live streaming di Facebook untuk memasarkan produk," ujarnya.

Dia menuturkan, pada mulanya dirinya bersama suami menjual kerudung, pakaian dewasa, pakaian anak, mukena, serta baju koko.

Namun, lambat laun produk yang dijual belakang adalah handuk impor, seprai, selimut, bantal selimut (balmut), bed cover, dan lainnya.

"Tapi saat ini, seprai dan handuk impor jadi produk yang paling diminati," tuturnya.

Wiyah menjelaskan, seprai yang ditawarkan berbahan katun mikrotex. Kelebihannya tidak gampang kusut, tidak berbulu, adem dan tidak luntur. Harganya pun bersahabat.

“Seprai dijual mulai harga Rp55 ribu untuk ukuran 120×200x20 cm. Sedangkan seprai ukuran 120×200x30 cm mulai Rp98 ribuan,” jelasnya. 

Wiyah dan suami yang sebelumnya membeli sprei untuk dijual kembali, akhirnya memutuskan untuk mencoba membuat sendiri.

"Beberapa bulan lalu coba membeli beberapa mesin dan mempekerjakan penjahit," ujarnya.

Sprei produksi sendiri itulah yang kini dipasarkan oleh Wiyah dan Suami di toko online mereka "Laku Banget" di Facebook, Instagram, Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

"Kami juga melayani pembelian secara Cash On Delivery (COD)," pungkasnya. (CB-003)

0 comments:

Posting Komentar