Kamis, April 08, 2021
Direktur Polairud Polda Jabar, Kombes Pol Widihandoko memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernis Ditpolairud Polda Jabar dan Satpolair Polres Jajaran, Kamis (7/4).

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Ditpolairud Polda Jabar menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Tahun Anggaran 2021, Kamis (8/4). Rakernis ini bertujuan untuk mempersiapkan seluruh personel dalam menghadapi tantangan tugas di tahun 2021.

Rakernis tersebut dihadiri oleh Pejabat Utama (PJU) Ditpolairud Polda Jabar, Kasatpolair Polres Jajaran, dan Komandan Kapal bertempat di Mako Ditpolairud Polda Jabar.

Direktur Polairud Polda Jabar, Kombes Pol Widihandoko mengungkapkan kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut Rakernis Baharkam Polri TA 2021.

"Meneruskan apa yang menjadi commander wish pimpinan, Kapolri, Kabaharkam, Kakor Polairud dan PJU Baharkam Polri untuk menghadapi tantangan tugas di tahun 2021," ungkapnya.

Rakernis bertujuan menyiapkan personil Ditpolairud Polda Jabar maupun Satpolair Polres Jajaran dalam rangka menghadapi tantangan tugas di tahun 2021.

Handoko mengatakan, ada beberapa tantangan terberat yang harus dihadapi oleh Ditpolairud Polda Jabar maupun personil Satpolair Polres Jajaran.

Salah satunya memberikan pelayanan Searc and Rescue (SAR) kepada masyarakat

"Seperti kita ketahui, akibat cuaca ekstrem beberapa bulan yang lalu banyak terjadi secara sporadis terjadi bencana banjir," katanya.

Hal lain, lanjutnya, adalah peningkatan keamanan dampak dari adanya ancaman terorisme yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Peningkatan pengamanan ini dilakukan baik di kantor-kantor internal kepolisian maupun kegiatan masyarakat yang mengumpulkan orang banyak.

"Kemarin paskah sudah kita lalui, Alhamdulillah diseluruh Jawa Barat aman, kedepan wisata disaat liburan Idul Fitri," jelasnya.

Tantangan terberat lainnya yang dihadapi menurut Handoko adalah saat ini Indonesia masih berada didalam kondisi pandemi.

"Karenanya dalam kesempatan ini saya juga menugaskan seluruh Kasatpolair agar mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan," katanya.

Terlebih di tempat-tempat wisata pada momen liburan.

"Sektor pariwisata tidak bisa kita larang sepenuhnya, karena roda perekonomian masyarakat harus tetap hidup. Tapi, wajib dengan penerapan protokol kesehatan," tutup Handoko. (CB-003)

0 comments:

Posting Komentar