Selasa, Januari 26, 2021
Meski harga stabil, namun pembeli daging sapi cenderung sepi. Terlebih konsumen seperti rumah makan dan hotel.

LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Masa pandemi covid - 19 mengakibatkan penjualan daging sapi di kota Cirebon, khususnya di pasar Kanoman, jauh menurun. Menurunya perekonomian masyarakat akibat dampak pandemi, diyakin pedagang sebagai penyebab utama turunya penjualan daging sapi.

“Omsetnya jauh turun. Sebelum pandemi aja sudah sedikit menurun karena ekonomi sekarang juga tidak menentu. Apalagi ditambah pandemi, adanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), adanya yang dirumahkan, jadi daya belinya juga semakin berkurang.” Kata salah satu pedagang daging sapi di pasar Kanoman, Hj. Ruemah, Senin (25/1).

Dia mengatakan, memang masih ada satu - dua konsumen yang masih stabil untuk membeli daging sapi. Namun, untuk konsumen seperti rumah makan, hotel, dan lainnya sudah mengurangi jumlah pembeliannya. Sementara harga, menurutnya masih sama, baik sebelum pandemi maupun setelah pandemi Covid-19.

“Untuk harga si sama, ngga naik ngga turun. Kalo untuk harga (daging) sapi kenaikannya satu tahun sekali, kecuali ada perubahan harga yang naiknya sangat melonjak baru harga (daging) sapi itu naik,” katanya.

Dia menuturkan untuk harga khusus daging sapi berkisar 120.000/kg. Sedangkan khusus untuk tulang sapi berkisar di harga 70.000-80.000/kg, karena bermacam-macam harganya sesuai dengan kebutuhan pembelinya.

“Untuk harga campuran (daging dan tulang) sekitar 100.000/kg,” tuturnya.

Sementara itu, pembeli khusus daging masih mendominasi pada penjualan daging sapi di pasar Kanoman ini. Meskipun pembeli khusus tulang juga cukup banyak. Di samping karena isinya lebih banyak daging dari pada tulang dalam satu ekor sapi, stok tulang yang ada di pasar juga berkurang.

Dia juga sedikit kecewa dengan daging sapi impor yang harganya sangat jauh di bawah harga daging sapi lokal, baik sebelum pandemi maupun sesudah pandemi Covid-19. Sehingga persaingan penjualan daging sapi, khususnya di pasar Kanoman kota Cirebon menjadi sulit dan susah.

"Jika harga daging sapi lokal disamakan dengan harga daging sapi impor, maka akan terjadi kerugian besar bagi pedagang daging sapi lokal," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia berharap agar harga daging sapi lokal bisa stabil dan pembelinya juga banyak.

“Bagaimana caranya harga daging sapi lokal itu stabil dan pembelinya juga banyak. Karena kemarin-kemarin harganya sama dengan harga daging sapi impor, para pedagang pun tidak kuat kalau disamakan dengan harga daging (sapi) impor, keuntungan pun tidak ada,” pungkasnya.(Rokibulloh - Magang)

0 comments:

Posting Komentar