Sabtu, Januari 09, 2021
Bantuan kemanusiaan masih terus berdatangan untuk warga Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (9/1).

KLANGENAN (CIREBON BRIBIN) - Dibalik musibah bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon di awal tahun 2021 ini. Ada hikmah yang dapat kita petik. Bahwa, rasa kemanuasiaan di negeri ini belum mati.

Hal ini dapat dibuktikan dengan terus berdatangannya bantuan kemanusiaan yang datang dari kelompok pribadi, komunitas, instansi swasta terlebih lagi Pemerintah. Padahal, negeri ini tengah dilanda pandemi, yang sama - sama kita ketahui dampaknya pada perekonomian. Namun disaat tersiar kabar warga Desa Slangit membutuhkan uluran tangan. hati yang terketuk langsung membuat jiwa kemanusiaan tergerak untuk membantu.

Hari ini misalnya, di posko penanggulanan bencana angin puting beliung Desa Slangit, dari pantauan Cirebonbribin masih terlihat bantuan terus berdatangan. Ada yang datang menyumbangkan kebutuhan sembako, uang tunai bahkan material untuk membangun rumah.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebutkan, hingga Kamis, 7 Januari 2021 kemarin, ada sebanyak 154 nama dari perseorangan, komunitas, instansi swasta dan pemerintahan yang memberikan bantuan unutk warga Desa Slangit melalui Posko penanggulanan bencana angin puting beliung Desa Slangit.

Bahu - membahu membangun kembali rumah warga yang terdampak angin puting beliung, Sabtu (9/1).

Kuwu Desa Slangit, Sura Maulana mengatakan, dirinya sangat bersyukur banyak pihak yang memberikan uluran tangan untuk membantu warganya yang tertimpa musibah.

Menurutnya, dalam musibah angin puting beliung ini, ada sebanyak 315 rumah warganya yang mengalami kerusakan.

"Yang rusak berat ada 8 rumah," katanya saat ditemui Cirebonbribin hari ini di penanggulanan bencana angin puting beliung Desa Slangit,Sabtu (9/1).

Rumah - rumah yang mengalami kerusakan tersebut, sudah ditangani untuk diperbaiki atau di renovasi. Untuk rumah dengan kategori rusak ringan, Maulana mengungkapkan saat ini perbaikannya sudah mencapai 70 persen.

"Tinggal yang rusak berat, saat ini juga sedang ditangani dengan bantuan dari petugas TNI," ungkapnya.

Adapun warga yang terpaksa harus mengungsi, Maulana mengaku tidak kesulitan mencarikan tempat penampungan sementara. Dengan sukarela, warga yang tidak terdampak bersedia berbagi ruang untuk memberikan tempat beristirahat.

"Ada yang ikut keluarganya, tetangganya, Alhamdulillah karena kita satu Desa sudah dari kecil jadi tidak seperti di komplek perumahan yang kebanyakan pendatang," tutupnya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar