Kamis, November 19, 2020

Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati melihat alat incinerator buatan warga RW 13 Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (19/11).

LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Wakil Walikota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengapresiasi pembuatan alat pembakar sampah (incinerator) buatan warga RW 13, Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Hal tersebut di ungkapkan Eti saat menghadiri peresmian pengelolaan sampah di RW 13 Kertasemboja, Kamis (19/11).

"Inovasi pengelolaan sampah oleh warga RW 13 Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk patut diapresiasi," katanya.

Alat incinerator yang diciptakan warga, merupakan alat ramah lingkungan tanpa timbulnya polutan.

"Incinerator ini bisa jadi percontohan untuk RW yang lainnya dalam hal pengelolaan sampah," ujar Eti.

Eti menilai, inovasi yang dilakukan warga RW 13 Kertasemboja adalah salah satu terobosan baik untuk mengurangi sampah di Kota Cirebon.

"Ini salah satu jalan keluar dan solusi permasalahan sampah di Kota Cirebon. Memang tadi setelah dicoba, ternyata masih ada kekurangan, yakni suara dari mesin masih bising, tapi kedepan bisa diganti pakai dinamo," jelasnya.

Eti berharap, dengan adanya alat incinerator ini bisa menjadi semangat untuk warga Kota Cirebon terutama anak muda dalam berinovasi.

"Alat ini diciptakan hasil karya anak bangsa, dan wong Cirebon. Semoga kedepan muncul inovasi lainnya dari para anak muda," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Gandi SSTP MSi mengatakan, alat incinerator yang diciptakan warga RW 13 Kertasemboja adalah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

"Tentu sangat membantu kami di DLH, jadi sampah bisa diolah di tingkat masyarakat, mengurangi pembuangan langsung di TPS dan TPA," ujarnya.

Gandi menambahkan, alat pembakar sampah ini bisa diadopsi untuk di tempat-tempat lain.

"Tentunya dengan pengembangan yang ramah lingkungan," harapnya.

Sementara itu, Aryanto Misel, penggagas alat pembakar sampah ini mengatakan, disebut ramah lingkungan, karena incinerator tanpa menghasilkan asap pembakaran, sehingga tidak polutif.

"Tanpa bahan bakar minyak, karena alat ini hanya menggunakan sampah itu sendiri sebagai bahan bakarnya," jelasnya.

Untuk cara kerjanya, lanjut Aryanto, awalnya sampah dimasukan ke dalam tabung besar untuk dibakar. Setelah dibakar, keluar asap yang kemudian turun masuk ke tabung kecil yang fungsinya mengolah asap. Di tabung tersebut dicampur air dan berputar. Hasil dari pembakaran akan keluar pupuk organik cair.

"Selain ramah lingkungan, dari pengolahan sampah menggunakan alat ini juga menghasilkan Pupuk Organik Cair (POC), cukup mahal pupuk ini. Mudah-mudahan alat ini menjadi salah satu alternatif pengurangan sampah di Kota Cirebon," harapnya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar