Rabu, Juli 29, 2020

Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag, membagikan masker saat melakukan monitoring pelaksanaan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) di Desa Trusmi Wetan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.
PLERED (CIREBON BRIBIN) - Pemeritah Kabupaten Cirebon akan hadir ditengah masyarakat, untuk mengantisipasi meluasnya pandemi Covid-19 di Kabupaten Cirebon.

Hal tersebut disampaikan Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag, saat melakukan monitoring pelaksanaan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) di Desa Trusmi Wetan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

Imron juga meminta masyarakat untuk tidak takut, jika pemerintah mengadakan pelaksanaan tes swab maupun rapid tes. Karena menurut Imron, hal tersebut juga untuk kebaikan bersama.

"Kalau positif, pemerintah siap memberikan pelayanan kesehatan. Kalau negatif, harus tetap jaga protokol kesehatan," ujar Imron, Selasa (28/7).

Terkait positifnya 16 warga Trusmi Kulon, pemerintah Kabupaten Cirebon juga sudah melakukan langkah cepat, dengan melakukan tes kesehatan kepada warga yang diduga kontak dengan pasien positif.

Menurut Imron, ada ratusan warga yang akan menjalani tes tersebut. Untuk warga yang sudah menjalani tes kemarin, hasil keseluruahannya dinyatakan negatif.

"Untuk yang dites sekarang, belum keluar hasilnya. Tapi yang dites kemarin, alhamdulillah negatif semua," kata Imron.

Upaya lainnya dalam menangani kasus di Trusmi Kulon, Pemkab Cirebon juga sudah membentuk tim khusus yang diketuai oleh Asda 1 Bidang Pemerintahan dan kesra Hilmy Riva'i.

Hilmy menuturkan,salah satu tugas tim ini adalah, memastikan protokol kesehatan di desa sekitar lokasi warga positif covid 19, benar-benar diterapkan.

"Karena sekarang itu AKB, bukan PSBB lagi. Jadi, kita memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan," ujar Hilmy.

Pihaknya juga memastikan mengizinkan pelaksanaan Salat Idul Adha di wilayah tersebut. Namun dalam pelaksanaannya nanti, ia meminta tidak hanya dilaksanakan disejumlah titik saja. Namun lokasinya diperbanyak.

Hal tersebut untuk bisa memecah jumlah jamaah yang akan mengikuti Salar Ied. Hilmy mencontohkan, jika biasanya satu desa ada tiga masjid yang mengadakan, bisa nanti lokasinya ditambah.

"Biar nanti jamaahnya tersebar, tidak berkumpul dalam jumlah banyak," ujar Hilmy.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar