Selasa, Maret 10, 2020

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, drh. Hj. Maharani Dewi.

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Pasokan elpiji 3 kg ke Kota Cirebon masih normal. Adanya keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan pasokan elpiji bersubsidi tersebut dikarenakan meningkatnya permintaan saat ini. 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, drh. Hj. Maharani Dewi, menjelaskan jika hingga kini kuota elpiji 3 kg di Kota Cirebon masih normal.

“Yang terjadi saat ini dikarenakan tingginya permintaan,” ungkap Maharani, Senin, 09 Maret 2020.

Musim hujan, lanjut Maharani, membuat sejumlah pedagang mengalami peningkatan permintaan. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya pemakaian elpiji 3 kg. 

Akibatnya, sejumlah pedagang yang pembeliannya hanya satu tabung seperti pedagang gorengan mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Termasuk juga ibu-ibu rumah tangga. Kalau pun ada, harganya mencapai Rp 23 ribu/ tabung. “Tapi itu di tingkat eceran. Sedangkan di tingkat pangkalan harganya masih tetap sesuai harga eceran tertinggi,” ungkap Maharani. HET elpiji 3 kg di tingkat pangkalan saat ini masih Rp 16 ribu/tabung. 

Untuk penambahan kuota elpiji 3 kg menurut Maharani biasanya hanya berlaku saat  hari besar seperti Lebaran, Natal dan tahun baru. Namun saat ini Maharani mengungkapkan jika mereka telah berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk membahas permasalahan ini. 

Sementara itu menyinggung gula pasir, Maharani mengungkapkan stok sebenarnya masih ada.

“Tapi memang harganya melonjak, khususnya di pasar tradisional,” ungkap Maharani.

Kenaikan harga gula menurut Maharani disebabkan stoknya yang memang menipis, karena gula lokal belum melakukan giling.

"Saat ini DPUKM Kota Cirebon tengah melakukan koordinasi dengan pihak provinsi  untuk membahas minimnya stok gula di pasaran," pungkasnya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar