Sabtu, Februari 01, 2020


Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina menyoroti jauhnya jarak dari Asrama Haji Bekasi menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dalam kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI dalam rangka mengecek kesiapan BIJB Kertajati menjadi embarkasi/Debarkasi Haji, Jumat (31/1)

MAJALENGKA (CIREBON BRIBIN) - Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke BIJB Kertajati guna memastikan kesiapannya dalam pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji, Jumat (31/1).

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka sudah ditetapkan Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai embarkasi/debarkasi bagi jemaah haji asal Jawa Barat.

Sehingga tahun ini, sebanyak sekitar 39 ribu calon jemaah haji (calhaj) dalam 97 kloter asal Jabar akan berangkat dan datang melalui BIJB Kertajati. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina mengatakan, kedatangan Komisi VIII DPR RI ke BIJB Kertajati dalam rangka memastikan, sejauh mana persiapannya.

Karena BIJB ini sudah ditetapkan sebagai embarkasi/debarkasi haji mulai tahun 2020 ini,” ucap

Dari kunjungannya ini, Selly menuturkan ada beberapa hal yang menjadi sorotan. Semisal jarak dari Asrama Haji Bekasi menuju BIJB Kertajati yang perjalanannya memakan waktu sekitar 2 jam.

Hal ini menurutnya perlu penanganan dan jalur khusus bagi calhaj.

“Agar ketika jemaah sampai di bandara, tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk masuk ke pesawat,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan dari Dapil VIII Jabar (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu) itu bersyukur, karena pemerintah Arab Saudi sudah menyanggupi pemberian layanan fast track keimigrasian di BIJB.

“Sehingga para jemaah asal Jawa Barat saat sampai di Arab Saudi, mereka tidak harus antre menunggu pemeriksaan dan bisa langsung masuk bus penjemputan menuju maktab,” jelasnya.

Selain itu, Selly juga menyampaikan, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2020 sudah ditetapkan sebesar Rp35.235.602 atau tidak terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya.

“Sebenarnya biaya haji setiap jemaah itu sebesar Rp69.174.167,97. Namun jemaah hanya membayarkan 51 persen. Sedangkan sisanya menggunakan dana nilai manfaat dari tabungan jemaah haji yang belum berangkat,” paparnya.

Selly berharap, pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar. Sehingga para jemaah bisa khusuk menjalankan ibadahnya di tanah suci, serta menjadi haji yang mabrur.

Sebagai informasi, tahun 2020 ini Indonesia mendapat jatah kuota haji dari Kerajaan Arab Saudi sebanyak 231 ribu. Jumlah itu terdiri dari 212.520 jemaah haji reguler dan 18.480 jemaah haji khusus.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar