Selasa, 14 Januari 2020

Selasa, Januari 14, 2020
Pelepasan ekspor awal tahun 2020, dilaksanakan serempak di tiga unit bisnis JAPFA yakni Banyuwangi, Cirebon dan Medan. Foto: Dok. JAPFA


LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Setelah sukses meningkatkan nilai ekspor sebesar 53% pada 2019, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak perusahaannya PT. Suri Tani Pemuka (STP) dan PT Iroha Sidat Indonesia (ISI), melepaskan ekspor produk budidaya perikanan pada awal 2020.

Pelepasan ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp 13 Miliar lebih itu terdiri atas produk olahan sidat , produk fillet dan loin ikan tilapia,  produk olahan ikan tilapia serta pakan udang. Adapun negara tujuannya yakni Jepang, Amerika, Filipina dan Timor Leste . 

Produk tersebut dilepas secara simbolis oleh Dirjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dirjen Kementerian Perdagangan Luar Negeri, serta Bupati Banyuwangi di Pabrik Pengolahan Sidat PT. Iroha Sidat Indonesia, Banyuwangi.

Head of Aquaculture Division JAPFA Group (STP), Ardi Budiono menjelaskan, pelepasan ekspor ini merupakan bentuk konsistensi JAPFA dalam mendukung ekspor di berbagai komoditas. 

Pada tahun 2020 ini JAPFA kembali mengawalinya dengan mengekspor produk budidaya perikanan. Hal ini tidak terlepas dari upaya JAPFA dalam mendukung pemerintah meningkatkan devisa negara.

”Sampai dengan saat ini berbagai produk olahan perikanan JAPFA telah dipasarkan ke 14 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Asia. Tercatat sepanjang tahun 2019, Divisi Budidaya Perairan JAPFA mampu memberikan kontribusi ekspor senilai Rp 438 Miliar," tandas Ardi. 

Pencapaian ini tentunya didukung dengan standar kualitas dan mutu produk budidaya perikanan yang terus dijaga oleh JAPFA.

Disetiap rantai produksinya, JAPFA memastikan kualitas dari mulai pemilihan bahan baku dan pengawasan yang ketat serta melalui proses produksi yang bertanggung jawab serta berkelanjutan

“Sebagai contohnya, kami menggunakan pakan ikan apung yang ramah lingkungan dalam budidaya tilapia di Datau Toba. Proses pemberian  pakan juga dilakukan menggunakan feed broadcaster sehingga tepat takaran. Sedangkan untuk produk sidat, kami menjalankan restocking. Sidat yang dibudidayakan, sebagian hasilnya akan dikembalikan ke alam,” jelasnya.

Pelepasan ekspor awal tahun 2020, dilaksanakan serempak di tiga unit bisnis JAPFA yakni Banyuwangi, Cirebon dan Medan. Dan, saat ini acara dipusatkan di Banyuwangi. Setelahnya, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi Tambak Sidat ISI di Blimbingsari, di mana rombongan dapat melihat langsung proses manajemen budidaya sidat yang baik yang diterapkan oleh JAPFA, serta proses panen sidat tersebut.

JAPFA akan terus berupaya melakukan peningkatan mutu dan layanan untuk membuka peluang agar dapat memasuki pasar internasional yang lebih luas guna mendukung program Pemerintah Indonesia akan target ekspor Perikanan Indonesia.

Ardi mengungkapkan, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia yang memiliki lini bisnis produksi pakan ternak, pembibitan ayam, pembibitan dan penggemukan sapi, budidaya perikanan, serta produksi vaksin dan obat-obatan hewan. 

"Diiringi dengan program-program kegiatan sosial yang berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, JAPFA terus mendukung pengembangan kualitas hidup, sesuai dengan nilai perusahaan, “Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama” pungkasya.(RLS/CB-003)