Minggu, September 30, 2018


Korem 063/SGJ menggelar Doa bersama dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila dan HUT ke-73 TNI di Mesjid Miftahul Jannah Makorem 063/SGJ Jalan Brigjen Dharsono By Pass Kota Cirebon (30/9).

Doa bersama ini digelar untuk mendo’akan arwah para pahlawan revolusi yang telah gugur dalam tragedi pengkhianatan G 30 S/PKI demi menjaga kemurnian Pancasila.

Turut hadir dalam kegiatan ini K.H Ahmad Ghojali, S. Ag, Kasrem 063/SGJ, Para Kasi Korem 063/SGJ, Para Ka/Satdisjan jajaran Korem 063/SGJ, Para Kabalak Korem 063/SGJ, Anggota Korem 063/SGJ dan jajaran serta Persit KCK Koorcab Rem 063/PD III Siliwangi.

Danrem 063/SGJ Kolonel Arm Maryudi S. Sos dalam sambutan yang dibacakan Kasrem 063/SGJ Letkol Arm Wahyu Widodo S. Sos menyampaikan bahwa acara Doa bersama ini diselenggarakan secara serentak oleh berbagai macam agama yang diakui di Indonesia.

"sebagai sarana media perenungan dan intropeksi diri. Oleh karenanya diharapkan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu dan menutup celah bagi bangkitnya kembali komunis di persada Nusantara Indonesia," kata Wahyu Widodo.

Wahyu Widodo melanjutkan, kegiatan Tahlil dan Doa bersama ini, sudah menjadi kegiatan yang rutin dilakukan oleh jajaran Korem 063/SGJ setiap tahunnya. Hal tersebut perlu dilakukan karena pada era saat ini, sudah banyak masyarakat Indonesia yang melupakan sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

"Acara Doa bersama ini pada hakekatnya adalah merupakan ungkapan rasa syukur, wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan kusuma bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi memperjuangkan dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam peristiwa bersejarah perjalanan bangsa Indonesia yang berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan paham Komunis oleh partai Komunis Indonesia (PKI) serta mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi akibat kebiadaban PKI pada tahun 1965," tambahnya.

Dewasa ini banyak yang mulai melupakan bahkan mengganggap biasa saja tentang hari-hari bersejarah. Tetapi bagi TNI, setiap peringatan hari bersejarah, senantiasa dijadikan sebagai momentum untuk melakukan ”refleksi historis”, agar senantiasa dapat melakukan introspeksi dan memetik pelajaran dan hikmah, dari setiap episode perjuangan nasional bangsa.

"Oleh karena itu, mari laksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen, sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang berjuang keluar dari krisis multidimensi dan perkembangan globalisasi," katanya di akhir sambutan.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar