Senin, Juni 25, 2018

CIREBON—Permintaan uang kartal ke Bank Indonesia Cirebon mencapai Rp5,3 triliun atau kurang dari angka asumsi kebutuhan uang kartal selama Idul Fitri 2018 yang dipatok sebesar Rp5,9 triliun.
Akan tetapi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Idul Fitri 2017) permintaan uang kartal ke Bank Indonesia tahun 2018 jauh lebih besar, karena permintaannya pada 2017 hanya sebesar Rp2,6 triliun.
Kepala Bank Indonesia Cirebon, M. Abdul Majid Ikram mengatakan asumsi kebutuhan uang kartal pada Idul Fitri 2018 dipatok lebih besar karena ada sebagian perbankan di wilayah Cirebon yang kini melayani daerah Subang, Pamanukan, dan Purwakarta yang otomatis masuk layanan Bank Indonesia Cirebon.
“Kebutuhan uang kartal di Subang, Pamanukan, dan Purwakarta sebelumnya dipenuhi oleh Bank Indonesia Jawa Barat,” katanya saat temu wartawan, Senin (25/06/2018).
Lebih rinci lagi, Majid menuturkan dari permintaan uang kartal selama masa Idul Fitri 2018 sebanyak Rp5,3 triliun, yang paling banyak adalah pecahan 100.000, dengan rincian pecahan 100.000 Rp2,8 triliun, pecahan 50.000 Rp2 triliun, pecahan 20.000 Rp142 miliar, pecahan 10.000 Rp120 miliar, pecahan 5.000 Rp127 miliar, pecahan 2.000 Rp47 miliar, pecahan 1.000 Rp2 miliar dan uang logam Rp429 juta.
“Pecahan 100.000 paling banyak diminta kalangan perbankan karena untuk gaji, dan THR karyawan,” tuturnya.
Majid menambahkan meskipun permintaan uang kartal tinggi akan tetapi arus setoran uang ke Bank Indonesia Cirebon setelah Idul Fitri 2018 juga tinggi yaitu sebesar Rp1,6 triliun atau naik 39,40% dari arus setoran uang setelah Idul Fitri 2017.
“Cepatnya arus uang masuk ke Bank Indonesia setelah Idul Fitri jelas kurang bagus, idealnya uang berputar lebih lama di masyarakat,” tambahnya. (CB-001).

0 comments:

Posting Komentar