Jumat, 18 Mei 2018

Jumat, Mei 18, 2018

 
Melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI), yang ada di Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, salah satu peneliti Indonesia telah berhasil menguasai converter kit generasi 2 dengan fitur keselamatan dan efisiensi tinggi.

Hari ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah melakukan uji terap converter kit generasi kedua di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Cirebon. Selain uji terap, di hari yang sama, diselenggarakan juga pameran yang menampilkan hasil litbang kementerian dan Iembaga lainnya, seperti KESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPPT, dan mitra industri antra lain PT. CGS, PT Hikari Solusindo dan PT Radar Telekomunikasi Indonesia.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan Menristekdikti beserta beberapa pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kemendesa PDTT, dan Ketua Komisi VII DPR RI. 

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Kemristekdikti untuk terus mendorong riset-riset yang dekat dengan aplikasi di industri dan berguna bagi masyarakat," Seperti yang telah di sampaikan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir, Jumat (18/5).

Mohamad Nasir menyampaikan, selama ini, penelitian di Indonesia tidak dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat atau industri, namun, ke depan penelitian harus dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat atau industry agar penelitiannya tidak sia-sia.


"Pemerintah kita sangat serius dalam mendorong kemandirian teknologi dalam negeri," sambungnya.

Kerjasama lintas Kementerian terjaIin dengan erat seperti kita saksikan hari ini di acara ini. Kementerian Ristekdikti, KESDM, KKP, Kemendesa PDTT, BSN, serta unsur Pemda berkolaborasi dalam sebuah harmoni "peningkatan kemandirian iptek dalam negeri".

"Semoga usaha Yang dibangun pada hari ini terus berlanjut dan menuai sukses di masa - masa mendatang," harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron ditemui ditempat yang sama mengatakan Konverter kit ini bagian dari program pemerintah, dalam rangka mengkonversi penggunaan BBM ke gas.

Dimana untuk mengkonversi ini membutuhkan teknologi, sehingga secara bertahap kemudian ditemukan beberapa teknologi

"Yang ini bisa diterapkan salah satunya adalah bagaimana memindahkan ataupun mengalihkan kebutuhan BBM menjadi gas di nelayan melalui satu unit konverter kit," ungkapnya.

Anggota DPR RI Dari Dapil Cirebon dan Indrmayu ini juga menjelaskan, sebelum kemudian ini menjadi kebutuhan pasar yang diberi langsung oleh nelayan, telah siapkan stimulus anggaran untuk penyedia konverter Kit bagi nelayan. Mulai mesin sampai ke propeller yang jumlahnya sekitar 40.000 unit ditahun ini, dan ditahun lalu sebagai pilot Project sudah dilaunching hampir 4000 unit

"sehingga ini yang kemudian bisa menjadi daya tarik masyarakat," lanjutnya.

"Apa lagi sekarang telah ditunjukkan bahwa bukan hanya untuk nelayan saja, bahkan sudah dicoba penggunaan konverter kit untuk traktor, termasuk untuk mesin-mesin besar sampai pembuatan es," tutupnya.(CB-003)