Rabu, Maret 28, 2018

Sekitar seratusan orang nelayan mendeklarasikan diri untuk mendukung gerakan anti hoax dan radikalisme yang dilakukan oleh DitPolair Polda Jabar.

Pendeklarasian ini dilakukan usai kegiatan sambang masyarakat pesisir DitPolair Polda Jabar hari ini di aula Kejawanan, Kota Cirebon, Rabu (28/3).

Dikatakan oleh Tasudin ketua HSNI Kota Cirebon, dirinya yang membawahi tiga rukun masyarakat nelayan yakni Pesisir, Samadikun dan Kejawanan melihat saat ini masyarakat nelayan sudah mulai paham tentang bahaya hoax atau berita bohong.

Hal ini menurutnya, berkat kerja keras seluruh pihak, salah satunya dari DitPolair Polda Jabar yang mau mengayomi masyarakat nelayan secara continue.

"Walaupun para nelayan bisa dikatakan rendah tingkat pendidikannya, namun untuk berita hoax, memecah belah nelayan, kami sudah paham berkat sosialisasi dari Ditpolair, psdkp, lanal," ungkapnya.



Dan karena menyadari akan pentingnya menjaga kondisi sekarang ini, maka dirinya bersama seluruh masyarakat nelayan Kota Cirebon menolak keras hoax dan radikalisme.

"Kami menolak keras hoax dan radikalisme. Karena dengan situasi dan kondisi yang baik seperti sekarang, nelayan bisa tenang, damai manakala melaksanakan usaha mencari nafkah di laut," tambahnya.

Sementara itu, Kombes Pol A. Wiwi Handoko selaku Direktur Polair Polda Jabar mengatakan pihaknya sebagai pengayom nelayan, memiliki tanggung jawab untuk memberikan sosialisasi tentang radikalisme dan juga berita hoax kepada masyarakat nelayan.

"Masyarakat nelayan adalah bagian instrumen bangsa, meskipun sebagai nelayan mereka juga dapat memberikan kontribusi untuk mencegah penyebaran hoax dan mencegah tergalangnya kelompok radikalisme di pesisir," pungkasnya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar