Sabtu, Maret 17, 2018


Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), Mesdin Kornelis Simarmata menyampaikan bahwa BEKRAF telah meluncurkan aplikasi unggulan BISMA (BEKRAF information System and Mobile Application) dan mengajak para pelaku usaha kreatif di seluruh provinsi di indonesia untuk mendaftarkan diri dalam database resmi BEKRAF lewat aplikasi Website BISMA.

Mesdin mengatakan database usaha kreatif sangat diperlukan untuk melakukan komunikasi dua arah dengan para pelaku agar bisa menangkap masalah, menerima masukan dan memetakan lebih akurat tentang kondisi usaha kreatif terkini diindonesia sehingga dapat menyusun kebijakan iebih efektif dan efisien untuk pengembangan bisnis kreatif. Saat ini, diakuinya, database usaha kreatif masih sangat minim sehingga banyak pelaku ekonomi kreatif kesulitan mengembangkan karyanya.

"Para pelaku dari 16 sub-sektor yang terdaftar di BEKRAF perlu mendorong BISMA bukan hanya sebagai aplikasi milik pemerintah saja tetapi sebagai wahana bersama para pelaku kreatif di Indonesia untuk memajukan perkembangan usahanya," ujar Mesdin Komelis Simarmata di Hotel Luxton, Cirebon, Sabtu (17/3).

BISMA mendorong para pelaku memiliki jejaring dan memperoleh kesempatan mendapatkan fasilitasi dan dukungan bagi pengembangan usahanya dari BEKRAF. Sehubungan dengan hal tersebut, maka BEKRAF mengadakan kegiatan temu BISMA dengan para pelaku, sekaligus juga memberi ruang bagi para pelaku untuk bertemu dan berjejaring.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Kota Cirebon, yang memiliki potensi ekonomi kreatif dimana terdapat jumlah usaha atau perusahaan ekonomi kreatif sebesar 16.154, dengan 3 (tiga) sektor ekonomi kreatif terbesar yaitu kuliner sebesar 13.273 usaha, fashion sebesar 1.539 usaha, dan kriya sebesar 660 usaha (Bekraf-BPS, 2017). Hal tersebut menjadi alasan penyelenggaraan BISMA Goes to Get Member di Cirebon pada tanggal 17 Maret 2018 menjadi langkah awal kolaborasi antar pelaku ekonomi kreatif yang diwadahi oleh BEKRAF.



Kegiatan ini diisi oleh narasumber yang memberikan insight dan transfer knowledge dari para pelaku yang telah memiliki reputasi di bidangnya seperti Tatang A Taufik (BPPT), Firstman Marpaung (Aksi Nusantara), Prima Arya (Scoido), Mohamad Iqbal (BANDROS.CO.ID), Tjahjo Ruruh (FUDIKI), dan Komarudin Kudlya (Rumah Batik Komar).

“Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan dengan metoda yang bersifat eksperiental, atau memberikan experience nyata bagi para pelaku ekonomi kreatif yang hadir untuk dapat langsung terkoneksi dan berjejaring," jelas Wawan Rusiawan, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Pembicara kunci sekaligus pembuka kegiatan ini adalah Mesdin Kornelis Simarmata, Sekretaris Utama BEKRAF dan PRA. Arief Natadiningrat, SE, Sultan Sepuh Keraton Kesepuhan Cirebon, dengan tema Creative Economy in Digital Technology and Inovation, yang dapat memberikan wawasan mengenai potensi pelaku ekonomi kreatif terkini dalam teknologi digital dan inovasi di Indonesia. Para pembicara dalam sesi panel adalah Wawan Rusiawan (Direktur Riset dan Pengembangan Ekraf), Menhariq Noor, S.Kom., M.T (Kepala Sub Direktorat Perancangan TIK), Sappe MP Sirait (Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri), Muhammad Fauzy, S.H., M.H (Kepala Sub Direktorat Advokasi Hak Kekayaan Intelektual) dan Hassan Abud (Direktur Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri). Sesi Panel berikutnya dilanjutkan dengan narasumber antara lain Komarudin Kudiya (Rumah Batik KOMAR), Tjahjo Ruruh (FUDIKI), Tatang A Taufik (Senior Engineer, BPPT), Maman Rahmawan (Plh. Kasubdit Informasi dan Pengolahan Data), Firstman Marpaung (Aksi Nusantara), Prima Arya (Scoido), dan Mohamad Iqbal (BANDROS.CO.ID).

Daya tarik yang tak kalah dari kegiatan ini adalah pameran brand/ produk kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif yang terseleksi.

Lebih lanjut, Mesdin Kornelis Simarmata menegaskan Event ini harus dapat menjadi sumber inspirasi para pelaku ekonomi kreatif dan peningkatan kapasitas pengelolaan usahanya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar