Jumat, 26 Januari 2018

Jumat, Januari 26, 2018
Dedi Mulyadi menjenguk Salipudin di Cirebon
Lima tahun lamanya, Salipudin (27) tergolek lemas di sebuah ruangan bangunan bekas madrasah di Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Ia merupakan warga asli setempat yang sebatang kara, kakinya yang busuk adalah akibar dirinya menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Kondisinya sangat memprihatinkan,  susunan tulang di badannya tampak jelas terlihat karena saking kurusnya dan tidak terurus. Bau busuk pun tercium sangat menyengat, dari dua luka di kakinya.
Mengetahui kondisi Salipudin, bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun terketuk hatinya. Karena itu, usai menghadiri pengajian bersama Ustadz Soleh Mahmud, Bupati Purwakarta dua periode itu datang untuk menengok Salipudin.
Dedi tampak tidak kuasa menahan air matanya saat melihat kondisi Salipudin yang sebatangkara. Ia terbaring diatas papan bekas peti buah, tanpa mengenakan pakaian dan hanya berselimut selembar kain lusuh.
"Setelah dibujuk, akhirnya ia bersedia untuk dibawa ke rumah sakit,"ucap Dedi
Menurut Dedi, kasus Salipudin bukanlah kasus pertama yang ia temui selama berkeliling di Jawa Barat sejak Tahun 2013. Dia berujar, kasus tersebut merupakan kasus kemanusiaan dan sudah tidak lagi mengenal batas wilayah.
Karena itu, pihaknya memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Salipudin selama maupun setelah perawatan.
“Salipudin harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia juga harus diberi rumah yang layak, tidak boleh ditempatkan disini, kasihan. Ini bukan kasus pertama di Jawa Barat,” jelas Dedi.
Sementara itu, Kepala Dusun setempat Yuesnadi mengatakan pihaknya pernah mencoba melaporkan kondisi Salipudin kepada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon. Namun, lembaga pemerintah itu menolak menangani laporan tersebut karena kondisinya parah dan tidak memiliki keluarga.
“Kata dinas, tidak bisa mengurus kalau dalam keadaan sakit. Kalau sehat, baru mau mengurus, begitu katanya Pak. Makanya, kami urus sendiri saja,” ujarnya.
Salipudin sendiri pertama kali ditemukan warga di pinggir sungai dalam kondisi penuh luka. Ia mengalami kecelakaan di Bekasi bersama ibunya. Nahas, ibunya meninggal dalam peristiwa tragis tersebut.(CB-003)