Minggu, November 05, 2017


Guna menangkal maraknya radikalisme , konten negatif bahkan dakwah yang intoleran di dunia maya, Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) kembangkan sistem dakwah melalui siber. Dengan cara dakwah yang ramah dan moderat.

Dakwah siber ini, seperti yang dikatakan oleh Ketua LDNU, Maman Imanulhaq. Telah berjalan sejak sekitar empat bulan yang lalu. Dakwah siber Nahdatul Ulama (Nu) ini, bekerja memproduksi konten-konten positif dari para Da'i, Kyai dan ulama dari berbagai daerah dan juga mempublishnya di dunia maya melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram maupun youtube.

"Selain itu kami juga bekerja menjawab pertanyaan dari masyarakat siber untuk menambah pemahaman mereka. Alhamdulillah sekarang konten negatif di media sosial sudah cukup berkurang berkat kerja dari Da'i siber,"ungkap Maman, Minggu (5/11) di Cirebon.

Dakwah siber NU ini, lanjut Maman lagi. Juga bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi. Dalam program ini, ratusan dai dilatih agar mereka tidak hanya berdakwah di atas panggung. Namun juga bagaimana caranya agar dakwah tersebut direkam dan disebarluaskan melalui media termasuk sejumlah media sosial. 

Untuk angkatan pertama, sebanyak 200 dai telah diberikan bekal dan pelatihan tersebut. Dan pada angkatan kedua juga ditambah 200 orang lagi.

"Kami juga mengajarkan para da'i siber ini, untuk mengetahui bagaiamana cara membedakan berita yang shohih dan hoax,"jelasnya.

Sementara itu KH Wawan Arwani, rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon, yang juga tokoh Buntet Pondok Pesantren, menyatakan jika saat ini dakwah memang harus dikembangkan melalui berbagai dimensi.

“Dakwah NU harus dikembangkan, tidak hanya secara tradisional saja. Namun juga masuk ke berbagai dimensi, termasuk media hingga media sosial.” kata Wawan. 

Menurutnya pengembangan ini perlu dilakukan agar NU bisa berkontribusi terhadap pencegahan pengembangan paham radikalisme di Indonesia.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar