Sabtu, Oktober 14, 2017


Kaukus perempuan politik Indonesia (KPPI) Kota Cirebon hari ini lakukan pelantikan ketua dan pengurus yang baru di Ruang Adipura, Balai Kota Cirebon, Sabtu (14/10).

Dijelaskan oleh Ketua KPPI Kota Cirebon, Lili Eliyah. KPPI sendiri adalah tempat atau wadah berkumpulnya politisi perempuan, yang
bertujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada kaum perempuan yang akan berlaga di kancah dunia politik.

"Keberadaan KPPI ini agar kaum perempuan politik juga memiliki wawasan lebih tentang politik sehingga tidak tertinggal jauh dari kaum laki-laki,"jelasnya.

Dikatakan juga oleh Lili, pentingnya keberadaan dan peran kaum perempuan dalam dunia politik adalah menyangkut pada kebijakan-kebijakan yang nantinya akan dibuat di legislatif dan eksekutif.




"Kita bisa memberi masukan, sehingga nanti kebijakan yang dikeluarkan tidak jomplang hanya untuk kaum laki-laki, namun juga ada perhatian untuk kaum perempuan,"terangnya.

Namun, menurut Lili lagi. Ada beberapa hambatan yang mengganjal langkah kaum perempuan dalam dunia politik. Pertama adalah tidak terlatihnya perempuan di dalam kepemimpinan publik dan pilihan perempuan untuk berada dirumah. Kedua tantangan tersebut merupakan potret nyata bahwa perempuan masih ditempatkan dan menempatkan dirinya sebagai warga negara kelas dua.

"Oleh karena itu, kita sebagai wanita penggerak harus menyadarkan diri kita dan kaum kita untuk atas hak-hak yang seharusnya kita dapatkan,"tambahnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno yang hadir dalam pelantikan KPPI hari ini mengatakan bahwa bila melihat jumlah penduduk perempuan di Kota Cirebon yang lebih banyak dari laki-laki. Seharusnya kaum perempuan harus bisa menangkap peluang untuk lebih banyak menempatkan wakilnya didalam parlemen.

"Bila melihat jumlah saat ini, dari 35 anggota baru ada 9 orang perempuan yang duduk diparlemen. Saya kiri seharusnya bisa lebih banyak lagi,"ungkapnya.

Namun, Edi juga berpesan kepada seluruh pengurus KPPI Kota Cirebon. Agar juga tidak juga melupakan kodratnya sebagai wanita, yang juga memiliki tanggung jawab sebagai istri, dan ibu.

"Ini tentunya akan indah bila bisa menyeimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai seorang perempuan,"pungkasnya.(CB-003)

0 comments:

Posting Komentar