Rabu, 25 Oktober 2017

Rabu, Oktober 25, 2017

Gelaran acara gotong royong nonton bareng film perjalan mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia berjudul "Negeri Dongeng" disambut dengan begitu luar biasa oleh para pecinta film di Cirebon.

Hal ini terlihat dari hampir tidak adanya bangku kosong di studio Sinema 22 CSB Mall Cirebon yang menjadi lokasi pemutaran film malam tadi. Padahal harga satu tiket untuk dapat mengikuti acara nonton bareng ini dibandrol Rp. 80.000,- atau dua kali lipat lebih mahal dari pemutaran film reguler yang biasanya hanya dikenakan biaya Rp.35.000,- hingga Rp. 45.000,- saja.

Gotong royong nonton bareng film Negeri dongeng, adalah kegiatan nonton bareng film Negeri dongeng di bioskop Cinema 21 yang dilaksanakan melalui volunteering lokal dengan otorisasi dan izin PT AXA Bumi Langit selaku pemilik film Negeri dongeng , visi dari kegiatan gotong royong nonton bareng film Negeri dongeng adalah untuk mengemban potensi relawan lokal untuk memaksimalkan dampak dari nilai dan semangat yang terkandung di dalam film Negeri dongeng.

"Gotong royong bareng film Negeri dongeng adalah sebuah wadah yang disiapkan Aksa 7 untuk memfasilitasi inisiatif dan permintaan putra-putri daerah untuk menghancurkan film Negeri dongeng di kota mereka,"ungkap Georgina selaku perwakilan dr PT Aksa Bumi Langit

Dalam film ini, dikisahkan pendakian ketujuh puncak tertinggi di Indonesia yang dibagi menjadi beberapa periode dan berlangsung selama hampir 2 tahun. Pendakian pertama dimulai pada bulan November 2014 Gunung Kerinci, kemudian dilanjutkan pada Desember 2014 untuk Gunung Semeru, Januari 2015 untuk Gunung Rinjani, Februari 2015 untuk gunung Bukit Raya, Mei 2015 untuk Gunung Latimojong, November 2015 untuk gunung binaiya dan terakhir ditutup dengan pendakian ke gunung cartenz Papua yang termasuk dalam Seven Summit dunia pada April 2016.

Pengambilan gambar film merupakan dokumentasi kejadian nyata yang dialami selama kegiatan ekspedisi berlangsung Sisi menarik yang dapat disaksikan adalah Melihat lebih dekat kehidupan masyarakat pegunungan serta proses interaksi personal ekspedisi demi mencapai 7 Puncak.

Dampak yang diharapkan setelah menyaksikan Negeri dongeng adalah penonton bergerak untuk Indonesia dengan caranya masing-masing gotong royong untuk Indonesia yang lebih baik dengan tidak merusak alamnya dan membangun potensi lingkungan dan wisata sebagai tulang punggung negeri ini.

"empati, toleransi, dan gotong royong sepertinya sudah luntur di kehidupan kota. Padahal gotong royong adalah budaya Negeri. Semoga film ini dapat membangkitkan lagi semangat gotong royong membangun empati dan toleransi terhadap lingkungan sekitar," pungkas Anggi frisca selaku sutradara film Negeri dongeng.(CB-003)