Jumat, Agustus 11, 2017


Konflik antara pengemudi jasa transportasi online dan konvensional yang belakangan tengah memanas dan beberapa kali sempat terjadi aksi protes bahkan sampai berujung pada penghentian paksa, mendapat respon dari pihak kepolisian resort Kota Cirebon.

AKP Galih Raditiya selaku Kasat Lantas Polres Cirebon Kota kepada awak media mengatakan bahwa meski sudah terdengar beberapa kali ada konflik, namun secara resmi belum ada laporan yang masuk dari kedua belah pihak terkait masalah ini.

"Belum ada laporan secara resmi yang masuk ke kita, namun memang kabar adanya konflik antara transportasi online dan konvensional,"jelasnya, Rabu (10/8).

Untuk itu, lanjut AKP Galik lagi. Pihaknya meminta kepada kedua belah pihak agar sama-sama saling menahan diri dan menghormati satu sama lain. Terutama kepada pengemudi transportasi online, agar jangan mangkal di tempat-tempat yang biasa menjadi pangkalan pengemudi transportasi online.

"Masing-masing harus saling menahan diri dan saling menghormati. Pengemudi transportasi online, jangan dulu mangkal dipangkalan transportasi konvensional,"ujar AKP Galih lagi.

Pihak kepolisian sendiri, menurut AKP Galih sampai saat ini belum bisa melakukan tindakan lebih jauh terkait permasalahan ini. Namun, bila ada kondisi atau situasi yang darurat terkait adanya konflik. Dirinya menghimbau untuk segera dilaporkan.

"Kita masih menunggu keputusan dari Gubernur dan Dishun Jabar. Kami meminta kedua belah pihak saling menghormati, bila dalam kondisi darurat segera laporkan kepada kami,"pungkasnya.(CB-003).

0 comments:

Posting Komentar