Kamis, Juni 22, 2017

Tahun ini, Udin sedikit cemas. Karena selain harga sewa lahan yang naik hingga 600 ribu rupiah sampai lebaran nanti, jumlah pemudik yang melintas tahun ini pun tergolong sepi dibandingkan tahun tahun sebelumnya.

"Sampai H-4 ini belum begitu banyak pemudik, jalanan masih cukup kosong jadinya jarang yang beristirahat karena tidak macet,"kata Udin salah seorang pedagang di jalur mudik.

Mudik, yang telah menjadi bagian dari tradisi tak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Event tahunan masyarakat Indonesia jelang lebaran ini tak hanya memindahkan kemacetan dari Ibu Kota Jakarta ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, turut membawa juga membawa pundi-pundi rupiah yang dikantongi para pemudik dari jakarta dan siap di sawer di sepanjang jalan yang akan mereka lintasi.

Karenanya, tak heran bila disepanjang jalur mudik selalu dipenuhi oleh warung-warung tenda dadakan yang menawarkan makanan serta minuman dan tempat beristirahat dengan harapan dapat ditukar dengan rupiah dari kantong para pemudik yang kelelahan menuju kampung halaman.

Seperti yang dapat kita saksikan di jalan bypass kota cirebon,pantauan cirebonbribin.com sejak H-10 kemarin telah banyak berdiri warung-warung dadakan di sisi jalan menuju jawa tengah. Sisi jalan yang biasanya sepi, kini berubah semarak berwarna-warni.

Udin, mengakui telah menjalani ritual tahunan ini sejak 5 tahun silam. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang Mie keliling ini, kembali mencoba peruntungan menggelar lapak di jalur mudik dekat taman air gua sunyaragi cirebon seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Mulai dari harga sewa lapak yang hanya 50ribu saya sudah berdagang disini, mungkin hanya saya yang masih jadi pelanggan lahan disini. Sementara yang lainnya mayoritas adalah pedagang baru,"terang Udin pada cirebonbribin.com, rabu (21/6).

Udin memilih bertahan menjadi pedagang musiman di jalur mudik bukan karena alasan keuntungan yang menggiurkan. Karena menurut udin, dari hasil berjualan di jalur mudik paling banyak hanya 2 juta rupiah keuntungan yang bisa ia kantongi.

"Gak banyak, semua hasil penjualan masih harus digunakan untuk membayar sewa lahan, dan membayar barang yang dipinjami oleh pemodal. Paling hanya 1-2 juta sisanya,"ungkap udin.

0 comments:

Posting Komentar